3 Orang Tewas dan Satu Buta Permanen Akibat Meminum Hand Sanitizer

1 Agustus 2020, 07:45 WIB
ilustrasi hand sanitizers. /Unsplash/Kelly Sikkema /

RINGTIMES BALI– Pada masa pandemic memang sebaiknya semua orang untuk selalu menjaga kebersihan badan maupun tangan.

Sebab mengingat jumblah banyaknya korban yang semakin meningkat dari hari ke hari, meninggal karena virus covid-19.

Maka dari itu perlulah kita mengikuti protocol kesehat dengan cara menggunakan masker, membawa handsanitizer, serta selalu berjaga jarak dengan orang lain.

Baca Juga: Mabes Polri Eksekusi Djoko Tjandra ke Kejaksaan Malam Ini

Tetapi bagaimana bila salah satu protocol kesehatan disalah gunakan?

Hand-sanitizer memang mengandung alkohol untuk membunuh berbagai jenis bakteri dan virus di tangan.

Namun, bukan berarti cairan disinfeksi ini bisa diminum sebagaimana minuman beralkohol atau miras. Tindakan seperti itu dapat berakibat fatal.

Baca Juga: Diberi Keputusan Oleh Turki, Suriah Bangun Hagia Sophia Baru 'Untuk Balas Dendam'

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-rakyat.com dengan judul Minum Hand Sanitizer Sebagai Pengganti Miras, 3 Orang Tewas dan Satu Buta Permanen

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari People, Departemen Kesehatan New Mexico Amerika Serikat (AS) mendapatkan laporan tujuh orang yang menderita akibat menenggak hand-sanitizer.

Pembersih tangan dengan kandungan metanol itu menyebabkan tiga orang tewas, tiga kritis, dan satu orang lainnya buta permanen.

Pejabat kesehatan setempat membenarkan kasus tersebut terkait dengan masalah kecanduan alkohol.

Baca Juga: Negara Tiongkok Sebut Kekurangan Vaksin Rabies Ditengah Pandemi Corona

Laporan pertama muncul di Pusat Kendali Racun New Mexico pada awal Mei 2020. Enam kasus lainnya terjadi setelah tanggal 29 Mei 2020.

Berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, CDC, metanol di dalam hand-sanitizer termasuk jenis alkohol yang sangat kuat.

Metanol bisa masuk ke dalam tubuh lewat sistem pernapasan, kulit, mata, maupun tertelan.

Jika tertelan, zat itu akan menimbulkan sakit kepala, pusing, keburaman penglihatan, gagal ginjal, koma, hingga kematian.

Baca Juga: Huawei Pimpin Pasar Penjualan Smarthphone

Brandon Warrick, seorang Asisten Profesor Universitas New Mexico menyebut jumlah korban dalam kasus ini adalah yang terbesar yang pernah ia lihat.

Sebagai pakar toksikologi medis, kecanduan, dan pengobatan darurat, tentu banyak kasus serupa dalam pengalamannya.

Menurut Brandon, secara historis, keracunan metanol seringkali muncul ketika minuman keras atau miras sulit didapatkan.

"Sejak hand-sanitizer sulit ditemukan di masa Covid-19, saya duga ada hubungannya dengan Covid," tuturnya.

Baca Juga: Disebut Meniru Pangeran Harry, Pangeran William dan Kate Middleton Bantu Warga Terdampak Corona

Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS, FDA memperingatkan konsumen di AS untuk berhati-hati dengan hand-sanitizer yang mengandung metanol.

Cairan itu bisa saja menjadi beracun ketika digunakan ke tangan atau tak sengaja tertelan.

Mereka pun menampilkan daftarnya. Ada sembilan produk asal Meksiko yang ternyata mengandung metanol sehingga tak boleh dipakai dalam kondisi apapun.

FDA juga meminta masyarakat yang telah menggunakan hand-sanitizer metanol untuk mencari perawatan segera.

Baca Juga: Daripada Mubazir Nasi, Bisa Dijadikan Kerupuk Loh, Yuk! Intip Proses Pembuatannya

Mereka juga merekomendasikan konsumen untuk tak lagi membeli pembersih tangan dengan kandungan zat tersebut.

Semua produk serupa yang telah dibeli harus dipisahkan ke dalam tempat sampah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).

Konsumen tidak boleh sama sekali membuangnya ke tempat sampah umum atau ke saluran air karena berbahaya bagi orang lain.***( Mahbub Ridhoo Maulaa/Pikiran-rakyat.com)

Editor: Moh. Husen

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler