Tembus 25 Ribu Kasus Baru Covid-19, Italia Kembali Lockdown

14 Maret 2021, 10:02 WIB
Ilustrasi lockdown di Italia. /Pixabay/juliacasado1/

RIGTIMES BALI - Virus corona saat ini banyak membuat sejumlah negara maju mundur, kebijakan dibuat untuk mengurangi lonjakan kasus.

Italia memiliki jumlah kasus terbanyak pada 2020 di Eropa lalu, namun saat ini Italia turun menjadi negara keempat di Eropa, dengan tingkat kasus virus corona.

Tercatat dari data statistik google, pada 11 Maret lalu kasus baru virus corona di Italia melonjak, dimana sekiranya 25 rb kasus baru muncul.

Baca Juga: Menteri Kesehatan Saudi Memastikan Semua Vaksin Covid-19 Aman Bagi Masyarakat

Baca Juga: Brasil Disebut Sebagai Kematian Tertinggi ke 2 di Dunia Karena Covid-19

Dilansir oleh ringtimesbali.com dari laman Nypost, Italia akan kembali lockdown, karena negara itu berjuang untuk menahan kasus Covid-19 yang melonjak.

Mulai Senin, orang Italia di wilayah terpadat akan diminta untuk tinggal di rumah, kecuali untuk urusan pekerjaan, kesehatan, atau alasan penting lainnya.

Kampanye vaksinasi di Italia dilanda penundaan, pejabat memperingatkan bahwa mereka dengan cepat kehilangan kekuatan dalam perang melawan varian baru yang sangat menular.

Baca Juga: Krisis Pasokan Oksigen saat Covid-19, Negara di Afrika Semakin Mengkhawatirkan

Baca Juga: WHO Segera Terbitkan Laporan Asal-usul Pandemi Covid 19 di Dunia

Data sumber dari Universitas Johns Hopkins, hanya 3 persen dari semua warga yang divaksinasi.

“Italia memberikan sekitar 170.000 dosis sehari - tujuan kami adalah untuk melipatgandakannya,” ujar Perdana Menteri Mario Draghi.

Lebih dari 100 ribu warga Italia telah meninggal karena komplikasi virus korona, jumlah korban tertinggi kedua di Eropa setelah Inggris.

Tidak seperti tahun lalu, ketika Italia menjadi negara barat pertama yang menerapkan lockdown nasional, pejabat akan mengizinkan kunjungan terbatas ke teman dan kerabat selama liburan Paskah.

Baca Juga: Bantah Kehabisan Dosis Vaksin Covid-19, India Produksi Vaksin Sendiri

Malam Paskah, yang akan mendatangkan Paus Fransiskus, kemungkinan akan diadakan lebih awal, sehingga para jamaah dapat mematuhi jam malam pukul 10 malam.

Warga yang melakukan pekerjaan tidak penting, juga diperintahkan untuk tinggal di dalam rumah selama liburan Natal dan Tahun Baru.

"Saya berharap ini akan menjadi pengorbanan terakhir yang diminta warga kami,” ucap Presiden Lombardy Attilio Fontana.

Pejabat kesehatan Italia, hari Jumat menyetujui vaksin dosis tunggal Johnson & Johnson. Dosis akan diberikan dalam satu bulan.

Sejumlah pemimpin negara, beranggapan bahwa vaksin tersebut akan membantu upaya untuk melawan lonjakan tersebut.***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler