COVID-19 Ditemukan di Ice Cream, Viorologi Universitas Leeds: Tak Usah Panik

19 Januari 2021, 18:45 WIB
COVID-19 Ditemukan di Ice Cream, Viorologi Universitas Leeds: Tak Usah Panik. /pexels/jéshoots

RINGTIMES BALI - Pemerintahan Tianjin, China Utara melalui otoritas anti-epidemi sedang melacak orang-orang yang sempat berkontak langsung dengan pekerja perusahaan makanan Daqiaodao pada Minggu, 17 Januari 2021.

Beberapa wakut lalu, virus corona terdeteksi pada seluruh sampel ice cream yang telah disegel buatan perusahaan makanan tersebut.

Investigasi epidemologi awal menujukan bahwa perusahaan memproduksi sejumlah ice cream mengunakan bahan mentah, termasuk susu bubuk yang didatangkan dari Negara New Zealand dan bubuk laktoserum dari Ukraina.

Baca Juga: Hindari Efek Samping Usai Vaksinasi Covid-19, Pasien Disarankan Tidak Langsung Beraktifitas

Dikutip Ringtimes Bali dari Sky News, ahli virologi Universitas Leeds, Dr Stephen Griffin mengatakan insiden tersebut tak seharusnya menimbulkan kepanikan.

“Sepertinya ini berasal dari seseorang, dan tanpa mengetahui detailnya, saya pikir ini mungkin sekali saja terjadi,” ucapnya.

 “Tentu saja tingakatan kontaminasi tidak dapat diterima dan selalu menjadi fokus, tetapi kemungkinan besar ini akibat dari masalah produksi pabrik sehingga kebersihan pabrik menjadi turun,” tambahnya

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Tidak Bisa Disuntikkan pada 15 Orang dengan Kondisi ini

Menurutnya, suhu dingin tempat ice cream tersimpan, dan fakta bahwa ice cream mengandung lemak dapat menjelaskan kenapa virus dapat bertahan pada sampel yang diambil.

Lebih lanjut, ia menyarankan agar permasalah tersebut tidak menimbulkan kekahwatiran besar.

“Kita mungkin tak perlu panik apabila nantinya setiap ice cream tiba-tiba terkontaminasi virus corona,” ujarnya.

Baca Juga: PMI Kota Denpasar Lakukan Penyemprotan Disinfektan Keliling untuk Cegah COVID-19,

Sebanyal 1.662 karyawan telah dikarantina dan menjalani pengujian asam nukleat sesuai dengan panduan dari Pusat Pengendalian Penyakit Tiajin.

Otoritas ati-epdimic mengatakan sebanyak 4.836 kotak ice cream terkontaminasi virus corona, dan 2.089 telah disegel dan disimpan di Gudang.

Sekitar 65 kotak ice cream telah terjual dan 935 dari 2.747 kotak ice cream yang dikirim masuk ke pasar masih berada di Tiajin saat hasil tes sampel menunjukan poisitif.

Baca Juga: Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip Terima Vaksin Covid-19, Ini Katanya

Selain itu, Pemerintahan kota telah menghubungi otoritas regulasi di provisi untuk mengecek provinsi lain yan menerima ice cream tersebut sehingga memudahkan pelacakan.

Sementara itu, pejabat Tiajin telah melakukan tindakan penyeprotan cairan disinfektan ke perusahaan dan mengintruksikan penduduk lokal yang telah membeli ice cream tersebut untuk melapor ke bagian medis terdekat.***

 

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Sky News

Tags

Terkini

Terpopuler