Tiap-tiap wilayah ditunjuklah seorang hakim, dan Nabi Yusya’ sendiri menjadi hakim kepala diantara mereka.
Masa ini terus berlanjut dengan diwarnai pertikaian diantara mereka, Nabi Yusya’ wafat dan digantikan Nabi lain.
Dan di masa-masa ini, Bani Israil yang berinteraksi dengan penduduk setempat mulai diwarnai dengan ajaran-ajaran yang bertentangan dengan ajaran Nabi Yusya’ mulai memiliki sifat yang jelek, menyelisihi bahkan membunuhi para Nabi, hingga tiba masa Nabi Samuel, hakim kepala terakhir.***