RINGTIMES BALI- Penyebaran virus corona memberikan dampak signifikan pada sektor keuangan nasional yang turut mengubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan keuangan.
Dengan melihat berbagai perusahaan yang harus memotong gaji sampai merumahkan banyak karyawannya dan berbagai bisnis kecil lainnya yang gulung tikar.
Membuat kamu mau tidak mau harus bisa mempersiapkan kondisi keuangan untuk berbagai hal terburuk yang mungkin terjadi baik sebagai karyawan ataupun pengusaha.
Baca Juga: 6 Khasiat Buah Salak, Salah Satunya Mengontrol Gula Darah
Mengelola keuangan saat pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi sejumlah masyarakat karena membutuhkan cara yang berbeda dari yang biasa dilakukan.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan financial check-up. Dengan melakukan financial check-up ini, maka kamu bisa mengetahui apakah keuanganmu termasuk sehat atau tidak.
Keuangan keluarga dikatakan sehat apabila masih ada dana untuk kebutuhan sehari-hari serta masih sempat menabung.
Baca Juga: Sempat Mangkir, Anita Kolopaking Diperiksa Bareskrim, Kasus Djoko Tjandra
Namun keuangan dikatakan tidak sehat apabila pengeluaran justru lebih besar daripada pendapatan.
Lalu, apa saja yang harus dilakukan untuk mengatur keuangan keluarga di masa pandemi ini?
Buat Skala Prioritas
Pengeluaran keuangan sebaiknya harus memiliki skala prioritas. Pilih barang yang dibutuhkan dan bukan yang diinginkan.
Baca Juga: Ingin Warna Bibir Anda Pink Alami dan Sehat? Simak Beberapa Cara Berikut
Pertimbangkan terlebih dahulu apakah itu diperlukan atau tidak sebelum membeli barang. Barang-barang yang bersifat konsuntif sebaiknya ditunda untuk dibeli.
Investasi saham
Dalam jangka panjang, pengelolaan keuangan di tengah pandemi juga dapat dilakukan melalui investasi.
Terdapat beberapa alternatif pilihan instrumen untuk berinvestasi di tengah pandemi ini, seperti menabung saham dan deposito.
Baca Juga: Ternyata Umur Simpan Roti Tergantung Pada Metode Penyimpanannya, Simak Informasi Berikut
Dengan memilih deposito sebagai instrumen investasi dapat meminimalisir risiko fluktuasi pasar modal.
Namun, sebelum melakukan pembelian saham, tinjau portofolio saham dan pastikan saham yang dibeli merupakan saham yang berada dalam sektor yang berpotensi berkembang pasca virus corona mereda.
Untuk meraih masa depan keuangan yang lebih baik, investor perlu memantau saham secara berkala dan lakukan investasi saham dalam jangka panjang.
Baca Juga: Diduga Simpan Senjata di Pelabuhan Beirut, Hizbullah Bantah 'Keras' Terlibat Ledakan Lebanon
Hindari Pembelian dengan Sistem Cicilan sistem cicilan
Tunda dulu keinginan punya handphone baru atau barang lainnya yang dikira tidak terlalu penting, walaupun pilihan pembayaran ada yang bersistem cicilan.
Untuk kondisi pandemi seperti saat ini, berhemat dan menyimpan setiap uang yang jauh lebih penting daripada membeli sesuatu yang bersifat tersier.
Kalaupun darurat, lebih baik dipakai untuk membelli kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Berikut Cara Meminum Kopi yang Sehat Agar Bermanfaat Bagi Tubuh
Pentingya Mempersiapkan Dana Darurat untuk Keadaan Krisis
Di masa-masa mengkhawatirkan saat ini, kamu harus membuang jauh perilaku konsumtif dan lebih banyak mengalokasikan uang yang ada untuk di tabung dan dana darurat.
Mengingat risiko PHK, usaha sepi bahkan sampai bangkrut memiliki risiko yang cukup tinggi dimusim pandemi seperti saat ini.
Baca Juga: Urat Leher Nyaris Putus, Wajah Andy Basah Kuyup Penuh Darah, Terpental Jauh saat Ledakan Beirut
Terutama untuk yang merupakan generasi muda dimana kamu harus membagi pendapatan tidak hanya untuk kebutuhan diri sendiri tapi juga keluarga atau orangtua.
Ingat semakin banyak pengeluaranmu artinya kamu harus semakin pintar dalam mengatur dan menggunakan uang.