Diduga Simpan Senjata di Pelabuhan Beirut, Hizbullah Bantah 'Keras' Terlibat Ledakan Lebanon

- 8 Agustus 2020, 08:29 WIB
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, membantah kelompoknya menyimpan senjata di lokasi ledakan Beirut. Foto/Al Arabiya
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, membantah kelompoknya menyimpan senjata di lokasi ledakan Beirut. Foto/Al Arabiya /

RINGTIMES BALI - Pasca ledakan di Beirut, Lebanon, banyak spekulasi beredar jika ledakan yang menewaskan lebih dari 150 orang ini karena unsur kesengajaan.

Dikabarkan, Hizbullah diduga menyimpan senjata di Pelabuhan Beirut.

Atas hal itu, pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, membantah dengan tegas klaim bahwa kelompok Syiah yang didukung Iran itu telah menyimpan senjata di Pelabuhan Beirut, Lebanon.

Baca Juga: Urat Leher Nyaris Putus, Wajah Andy Basah Kuyup Penuh Darah, Terpental Jauh saat Ledakan Beirut

"Saya dengan tegas menyangkal rumor semacam itu," kata Nasrallah dalam pidato yang disiarkan televisi tiga hari setelah ledakan yang melanda Beirut.

"Kami tidak memiliki apa pun di pelabuhan: tidak ada gudang senjata, atau gudang rudal atau rudal atau senapan atau bom atau peluru atau amonium nitrat," tambahnya seperti dikutip Ringtimesbali.com dari Sindonews.com melalui laman Al Arabiya, Sabtu 8 Agustus 2020.

Sebelumnya, Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan ledakan itu disebabkan oleh timbunan 2.750 ton bahan kimia industri amonium nitrat.

Baca Juga: Warga Lebanon Marah Setelah Tempat Penyimpanan Bahan Peledak Terkuak

Bahan yang digunakan dalam pupuk dan bahan peledak itu terbakar setelah disimpan di pelabuhan sejak 2013 tanpa tindakan pengamanan.

Aoun menyatakan investigsi ledakan terbesar dalam sejarah Beirut itu akan memeriksa apakah gangguan eksternal turut berperan.

Halaman:

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Sindonews Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x