Lockdown Super Ketat di China Buat Rakyat Turun ke Jalan, AS Ucap Warga Berhak untuk Protes

- 29 November 2022, 12:30 WIB
Ilustrasi lockdown Lockdown Super Ketat di China Buat Rakyat Turun ke Jalan, AS Ucap Warga Berhak untuk Protes.
Ilustrasi lockdown Lockdown Super Ketat di China Buat Rakyat Turun ke Jalan, AS Ucap Warga Berhak untuk Protes. /PIXABAY/doctor-a

RINGTIMES BALI – Kebijakan lockdown yang ‘super’ ketat yang menyebabkan demonstrasi warga China yang turun jalan.

Ditambah kebijakan lockdown yang sangat ketat hingga menyebabkan terhambatnya pertolongan tragedi kebakaran di Urumqi.

Meskipun awalnya takut akan pemerintah, namun amarah warga China tak terbendung. Mereka pun turun ke jalan untuk protes kepada pemerintah terkait kebijakan ini.

Baca Juga: Anwar Ibrahim Video Call Bareng Dua Pimpinan Palestina, Isamel Haniyeh: Selamat dan Harapan

Menaggapi hal itu Amerika Serikat juga menegaskan bahwa warga China memiliki hak untuk protes secara damai.

“kami sudah lama mengatakan setiap orang memiliki hak untuk melakukan protes secara damai, di sini Amerika serikat dan di seluruh dunia. termasuk di Republik rakyat China,” ujar departemen luar negeri.

Dilansir dari laman Ndtv pada 29 November 2022, Departemen Luar negeri menanggapi serta memandang bahwa kebijkan lockdown di China sangat berlebihan.

Baca Juga: Kunjungan Sultan Hassanal Bolkiah Ke Malaysia, Apresiasi Dilantiknya PM Anwar Ibrahim

“kami telah mengatakan bahwa nol Covid-19 bukanlak kebijakan yang kami kejar di sini, di Amerika Serikat, ujar perwakilan deparemen luar negeri.

“kami berpendapat bahwa kebijakan lockdown akan sangat sulit untuk menahan covid di china,”

“berfokus pada apa yang berhasil, termasuk perluasan vaksinasi dan penguat serta membuat pengujian dan perawatan mudah diakses,”tambahnya.

Baca Juga: Hakuhodo Inc Digrebek Usai Dicurigai Atas Skandal Tender Olimpiade Tokyo 2020

Gelombang demonstran rakyat china saat ini pertama kali sejak terakhir pada tahun 1989 lalu.

Para demonstran turun ke jalan di kota-kota besar China hingga ke kampus-kampus sejka akhir pekan lalu.

Demonstran yang turun ke jalan yang disebabkan pada tragedi di Urumqi mempebabkan amarah publik terus meluas secara spodari hingga ke kota Beijing, Guangzhou bahkan Shanghai.

Baca Juga: Donald Trump Dikecam Sebagai ‘Supremasi Kulit Putih’ usai bertemu Nick Fuentes

“Turun, Xi Jinping! Turun, partai komunis!,” teriak penuh amarah para demosntran di Shanghai.

Mereka tidak peduli seberapa banyak aparat yang akan menekan mereka. Massa malah akan semakin meledak seirng gelapnya malam.

Kertas putih kosong menjadi senjata andalan yang melambangkan sensor yang terlampau ketat di China.

Baca Juga: Pasca Penembakan Mantan PM Shinzo Abe, Jepang Rancang Strategi Keamanan Baru

Pasalanya apapun bentuk protes di media sosial akan segera dilenyapkan oleh pemerintah.

Pada senin 28 November 2022, polisi militer China menangani para demonstran termasuk wartawan, jurnalis asing yang ikut ditahan.***

 

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah