RINGTIMES BALI – Jepang melalui Pemerintah menyusun sebuah draft stretegi terkait keamanan komprehensif baru. Salah satunya termasuk perlindungan bagi para penjabat penting.
Langkah penyusunan draft ini merupakan respon atas penembakan mematikan mantan Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe.
Rancangan strategi kemanan baru ini menyinggung penembakan PM Shinzo Abe. serta mengatakan bahwa ancaman terorisme tidak bisa diprediksi baik dari faktor internal maupun eksternal Jepang.
Baca Juga: Ancaman serangan Rusia, Volodymyr Zelensky peringatkan Ukraina untuk Bersiap
Dilansir dari laman NHK World Japan pada 27 November 2022, strategi keamanan baru yang diprioritaskan bagi para pejabat penting ini harus diserukan dimana Jepang akan menjadi tuang rumah KTT G7 tahun depan.
Rancangan itu diserukan pada sektor publik dan privat untuk bekerja sama guna menerapkan langkah-langkah antiterorisme dalam KTT G7 di Hiroshima dan ekspo dunia di Osakan dan Kansai pada tahun 2025.
Dalam rancangan itu menyerukan pula peningkatan perlindungan bagi para pejabat penting melalui pengumpulan informasi dan analisis oleh Badan Nasional Kepolisian dan markas besar kepolisian daerah.
Baca Juga: Australia Turunkan Tingkat Ancaman Terorisme, Dirjen Keamanan : Bukan Berati Padam
Draft rancangan itu juga mencantumkan rencana untuk memperkuat kapabilitas penanganan serangan teror dengan menggunakan drone kendali otomatis tanpa awak.