RINGTIMES BALI – Perusahaan besar di Jepang, hampir seperempat akan berencana menaikan harga prduk pada tahun depan.
Dari 80 perusahaan yang disurvei termasuk Toyota Motor Corp, Nitendo Co dan Shiseido Co. Sebesar 23 persen secara bertahap dan pertimbangan akan meaikan harga produk konsumen.
Alasan sementara inflasi dilakukan Jepang pada tahun depan adalah karena kenaikan biaya bahan serta kenaikan biaya pengiriman dan depresiasi yen.
Baca Juga: Korea Utara Perkuat Rudal Balistik, Kim Jong Un: Kita Memiliki Nuklir Paling Kuat di Dunia
Dari 107 perusahaan terdapat 80 perusahaan mengemukakan bahwa 15 persen tidak menjelaskan keputusan mereka terkait apakah kenaikan harga berlangsung. Survei dilakuka dari 7 hingga 21 November 2022.
Dilansir dari laman JapanToday pada 27 November 2022, hasil survei dirilis saat harga konsumen pada November di Tokyo naik 3,6 persen dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan pemerintah yang dirilis Jumat 25 November 2022 kemarin. Menandai kenaikan tertajam sejak tahun 1982 di ditengah kenaikan harga energi dan pangan yang semakin menekan anggaran rumah tangga.
Baca Juga: Hakim Larang Gadis 19 Tahun Lihat Eksekusi Sang Ayah: Ini Menyebabkan Kerugian Emosional
Data inflasi Tokyo dipandang sebagai indikasi dari apa yang diharapkan secara nasional.