Demonstran China Melawan, Kertas Putih Kosong Jadi ‘Senjata’ Desak Pemerintah

- 28 November 2022, 12:20 WIB
Demonstran China Melawan, Kertas Putih Kosong Jadi ‘Senjata’ Desak Pemerintah.
Demonstran China Melawan, Kertas Putih Kosong Jadi ‘Senjata’ Desak Pemerintah. /Instagram/@xijinpingofficialcn/

RINGTIMES BALI – Kebijakan ketat terkait perluasan lockdown menjadikan demonstran China turun ke jalan untuk melawan.

Tindakan perlawanan ini dianggap berani karena menentang pemerintah terkait perluasan lockdown, sehingga mengakibatkan memakan korban jiwa tak bisa dibendung lagi.

Namun, pada tindakan demonstran kali ini masyarakat China tidak membawa perlengkapan demo melainkan hanya selembar kertas putih kosong

Baca Juga: 23 Persen Perusahaan Besar Naikan Harga Tahun Depan, Apakah Jepang Akan Inflasi?

Tindakan perlawanan para demonstran yang menjamur di berbagai kota di China dari Beijing hingga Shanghai secara kompak membawa kertas putih kosong sebagai ‘senjata’.

Dilansir dari laman TheGuardian pada 28 November 2022, seruan di media sosial menjadi awalan demonstran China untuk turun ke jalan sambil membawa kertas putih kosong.

Menurut laporan media setempat, kertas putih kosong merupakan respresentatif simbol frustasi warga karena tidak dapat menyuarakan protes mereka secara langsung karena sensor dan perluasan lockdown ketat di China.

Baca Juga: Korea Utara Perkuat Rudal Balistik, Kim Jong Un: Kita Memiliki Nuklir Paling Kuat di Dunia

"Berbagai kemarahan yang dipendam oleh mereka, tapi mereka tak bisa mengutarakannya,” kata media setempat.

Senser ketat dilancarkan pemerintah China dilakukan baik secara jejaring sosial ataupun di media masa.

Pemerintah china pun akan segera menghapus atau meng-take down segala bentuk protes pada pemerintah.

Baca Juga: Hakim Larang Gadis 19 Tahun Lihat Eksekusi Sang Ayah: Ini Menyebabkan Kerugian Emosional

Awal mula demonstran meledak pasca warga memprotes tragedi kebakaran di apartemen di Urumqi, Xinjiang yang menewaskan 10 orang karena alasan pembatasan covid-19 atau lockdown.

Perluasan lockdown yang tak wajar menghambat keterlambatan para penyelamat ketika akan memadam kebaran tersebut.

Perluasan kebijakan lockdown yang berlebihan sehingga mengakibatkan upaya pertolongan terhambat dan menyebabkan korban jiwa menjadi motor penggerak bagi demonstran untuk mendesak pemerintah.

Baca Juga: Anwar Ibrahim Resmi Jadi PM Malaysia, Harapan Tingkatkan Hubungan Bilateral Bagi Indonesia

Para demonstran dengan berani menerikana slogan menuntut Presiden Xi Jinping mundur dari jabatannya.

Tindakan penghapusan protes di media sosial yang dapat dicekal oleh pemerintah membuat para demonstran tak patah semangat.

Mereka serentak menggunakan kertas putih kosong sebagai lambang protes mereka. Dengan demikian, pemerintah tak bisa serta berta menuntut mereka.

Baca Juga: China Berlakukan Lockdown, Seluruh Warga Emosi dan Tuntut Xi Jinping Mundur

“jika kalian taku pada kertas putih kosong, kalian lemah,” tegas netizen di media sosial setempat.

Ternyata penggunaan kertas putih kosong bukan hal yang baru. Pada tahun 2020 demonstran hongkong pernah menggunakan metode serupa untuk menghindari sensor pemerintah China.

Tak hanya itu Masyaakat Moskow, Rusia membawa kertas putih kosong untuk memprotes invasi Rusia di Ukraina.***

 

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah