Pemilu Taiwan Tetap Berjalan di Tengah Ketegangan dengan China, Tsai Ing-Wen: Ini Bukti Demokrasi

- 26 November 2022, 20:00 WIB
Tsai Ing-wen.
Tsai Ing-wen. /Instagram/@Tsai Ing-wen

RINGTIMES BALI – Ditengah ketegangan antara China –Taiwan, pelaksanaan pemilihan umum yang dipimpin oleh Presiden Tsai Ing-Wen tetap berjalan.

Pemilu Taiwan tetap berjalan ditengah ketegangan China –Taiwan merupakan bentuk tekad taiwan kepada dunia untuk mempertahankan demokrasinya.

Pemilihan yang dilakukan antara lain pemilihan walikota, kepala daerah dan anggota dewan.

Baca Juga: Badan Antariksa Jepang Bermasalah, Ternyata Ini Penyebabnya

Dari pelaksanaan pemilu Taiwan tersebut, Tsai Ing-Wen mengatakan kepada dunia bahwa demokrasinya di tengah ketegangan China dan Taiwan atas pulau yang diklaim China sebagai wilayahnya.

“Taiwan menghadapi tekanan eksternal yang kuat. Perluasan otoritarianisme China menantang rakyat Taiwan setiap hari untuk mematuhi garis dasar kebebasan dan demokrasi,” tegas Presiden Taiwan itu.

Dilansir dari laman JapanToday pada 26 November 2022, aksi china yang melaksanakan latihan perang di dekat taiwan pada bulan agustus serta untuk mengungkapkan kemarahan atas kunjungan ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei.

Baca Juga: Pertemuan IDPHBC Indonesia dan Filipina, Inilah Topik yang Dibahas

Dari sikap Presiden taiwan saat ini, Tsai Ing-Wen. Partai oposisi utama taiwan, kuomintang atau KMT menuduh Tsai Ing-Wen dan partai Progresif Demokratik (DPP) karena terlalu konfrotatif dengan China.

Kuomintang (KMT) secara tradisional menyukai relasi antara China akan tetapi tidak pro secara penuh atau sebagian untu China.

“kami menyarankan untuk membangun relasi kuat dengan Amerika, Jepang dan berdamai dengan daratan. Biarkan Taiwan memiliki masa depan yang sejahtera dengan pembangunan yang damai dan stabil,” ujar Eric Chu selaku ketua KMT.

Baca Juga: Daftar Pemenang Blue Dragon Film Award ke-43, Decision to Leave Sabet 6 Penghargaan, Go Kyung Po Viral

Pemilihan itu terjadi sebulan setelah kongres ke-20 partai komunis china. Dimana Presiden Xi Jinping mendapat masa jabatan tiga periode yang belum terjadi.

Meskipun hasil pemilu Taiwan menjadi tolak ukur dukungan rakyat bagi kedua partai, hal ini tidak serta merta dapat pertanda untuk pemilu Taiwan berikutnya pada tahun 2024.

Kemenangan Tsai Ing-Wen atas KMT pada tahun 2020 meskipun mengalami kemunduran pada pemilu tahun 2018.

Baca Juga: Upah Minim, Ribuan Perawat di Inggris Kompak Mogok Kerja

Meskipun tahun 2024 mendatang masa jabatan akan berakhir, akan tetapi Presiden Tsai Ing-Wen tidak akan mencalonkan diri lagi karena faktor batasan masa jabatan.

Strategi pemilu dipusatkan di Taiwan utara yang padat akan penduduk, terutama ibu kota Taipei yang walikotanya dari partai rakyat kecil.

Pemilihan Taiwan adalah urusan yang penuh warna. Melalui para kandidat yang melakukan kampanye untuk menarik suara rakyat.

Hak pemilih suara menjadi 18 dari 20 tahun yang di dukung oleh kedua partai. Serta hasil pemilihan harus bersifat terbuka dan jelas pada sabtu sore. ***

 

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x