Krisis yang dihadapi dirasakan oleh semua rang tak terkecuali anak-anak dan wanita.
“ini adalah hari kedua kami hidup tanpa listrik dan makanan. Lebih dari 60 anak menunggu makanan dan kami hanya bisa menyiapkan listrik walau terbatas” ujar wanita di kota Kyiv.
Baca Juga: Peduli Gempa Cianjur, Pemda se-Asia Timur Turut Belasungkawa dan Salurkan Bantuan
Pembatasan listrik disebabkan oleh rusia yang menutup semua pembangkit listrik tenaga nuklir ukraina untuk pertama kalinya selama 40 tahun.
“pemogokan minggu ini telah menciptakan situasi yang tidak terlihat selama 80 atau 90 tahun, sebuan negara di benua Eropa yang sama sekali tidak ada cahaya,” ujar Presiden Volodymyr Zelenskiy dalam wawancara media setempat.
Para pejabat mengatakan sebuah reaktor di salah satu pembangkit nuklir, Khmelnytskyi, telah disambungkan kembali ke jaringan listrik.
Menurut laporan dari perusahaan tenaga nuklir ukraina Energoantom. Pabrik Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia telah disambungkan kembali pada hari kamis.
Jaringan listrik menjadi target Rusia sejak awal Oktober. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kemampuan Ukraina untuk berperang dan mendorongnya untuk bernegosiasi.
Baca Juga: PM Kishida Fumio dalam Tekanan Usai Terima Laporan Anggaran Kampanye
Namun tindakan Rusia dianggap sebagai kejahatan perang karena menyakiti warga sipil.