Kajian Islam, Tradisi Kejawen di Bulan Syaban dan Ramadhan Sebaiknya Jangan Dilakukan

- 9 Maret 2021, 08:00 WIB
ilustrasi kajian Islam, tradisi Kejawen di Bulan Syaban dan Ramadhan.
ilustrasi kajian Islam, tradisi Kejawen di Bulan Syaban dan Ramadhan. /EVIYANTI/PR

Misalnya ada pengajian pada Nifsu Syaban, orang berbondong-bondong membawa air hingga kontainer yang kemudian ditiup sang kyai.

Kyai pun tak sanggup karena harus meniup 1000 orang. Padahal itu menurutnya cuma sugesti dan mungkin si kyai juga tidak yakin jika nanti orang itu sembuh.

2. Ruwahan

Orang Jawa biasanya memiliki tradisi Ruwahan, biasanya pada momen ini warga datang ramai-ramai ke kuburan untuk menjemput arwah.

Baca Juga: Kajian Islam, Penyesalan Terbesar Mayit di Alam Kubur Karena Tidak Melakukan Amalan Ini

"Ada sekarang jelas gak di Al Quran tidak ada dalil itu yang sampai itu doa kita itu yang ditunggu, bukan kita kirimi bunga," ungkapnya.

Bahkan ada orang yang sampai menanam pohon di atas kuburan misal orang tuanya itu padahal tidak benar, katanya.

3. Munggahan

Unggah-unggahan atau menggengan, di Jawa ada tradisi ini biasanya dengan acara makan ramai-ramai dengan berbagai macam lauk pauk. Padahal dalam Islam tidak diperbolehkan.

Baca Juga: 6 Olahraga yang Sangat Dianjurkan dalam Islam, Salah Satunya Berenang

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x