Kajian Islam, Tradisi Kejawen di Bulan Syaban dan Ramadhan Sebaiknya Jangan Dilakukan

- 9 Maret 2021, 08:00 WIB
ilustrasi kajian Islam, tradisi Kejawen di Bulan Syaban dan Ramadhan.
ilustrasi kajian Islam, tradisi Kejawen di Bulan Syaban dan Ramadhan. /EVIYANTI/PR

RINGTIMES BALI - Tidak terasa sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan, nah seringkali karena ketidak tahuan atau sekadar ikut-ikutan.

Kaum muslimin dihadapkan pada ritual tradisi yang sebenarnya menyimpang bahkan berlawanan dari agama Islam. Apa saja yang termasuk diantaranya?

Menurut Ustad Zainal Abidin, Lc banyak penyimpangan-penyimpangan sebelum ramadhan campur aduk antara syariat dengan kejawen sudah tidak bisa dibedakan. Bahkan yang lebih aneh lagi, katanya banyak warga yang lebih membela tradisi sementara syariat diabaikan.

Baca Juga: Kajian Islam, Penyesalan Terbesar Mayit di Alam Kubur Karena Tidak Melakukan Amalan Ini

"Ini yang merusak, sekarang kalau ada orang ada sepakbola pertandingan final internasional pas adu pinalti qomat Isya kira-kira ditinggal nggak bolanya ora bakal, sekarang ini banyak orang ngadep TV daripada ngadep Allah," ujar Ustad Zainal Abidin, Lc.

"Sholat itu cuma 10 menit dikali 5 50 menit sekarang yang 23 jam kemana," lanjutnya dikutip dari Yuvid.TV - Pengajian dan Ceramah Islam, Selasa 9 Maret 2021.

Berikut tradisi kejawen di bulan Syaban dan Ramadhan yang masih dilakukan warga:

Baca Juga: Rahasia Besar Dibalik Usia 40 Tahun, Isyarat Allah yang jarang Disadari Umat Islam

1. Nyekar

Dijabarkannya ada tradisi seperti nyekar sebelum ramadhan, misalnya dia kerja di Kalimantan pulang hanya untuk nyekar ke kuburan. Sementara untuk syariat tidak dibela.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x