Mengenal Hari Pangerupukan dan Tradisi Perayaan Ogoh-ogoh Sehari Sebelum Nyepi

- 10 Februari 2021, 15:00 WIB
Mengenal hari Pengerupukan dan tradisi perayaan Ogoh-ogoh sebelum hari raya Nyepi.
Mengenal hari Pengerupukan dan tradisi perayaan Ogoh-ogoh sebelum hari raya Nyepi. /Instagram.com/@pecintaogohogoh

Dilansir Ringtimesbali.com dari kanal Youtube Juniar Purba berikut penjelasan tentang sejarah ogoh-ogoh di Bali.

Baca Juga: Fakta Tradisi Pemberian Nama Anak di Bali

Ogoh-ogoh sudah ada sejak tahun 70-an dan mulai marak di Bali sejak tahun 80-an dan merupakan unsur dari bhuta kala.

Nama ogoh-ogoh diambil dari kata “Ogah-ogah” yang artinya mengguncang sesuatu. Saat parade, ogoh-ogoh akan diguncang-guncangkan oleh para pemuda yang mengangkatnya agar terlihat layaknya sedang bergerak atau menari.

Awalnya ogoh-ogoh dibuat dari anyaman bambu bertulang kayu, namun di era modern ada yang membuatnya dengan berbahan dasar sterofom atau gabus.

Baca Juga: Simak Perbedaan Hindu di Bali dengan di India, Termasuk Tentang Makan Daging Sapi

Inovasi ini dipilih agar ogoh-ogoh tidak terlalu berat sebagaimana jika bahan yang digunakan adalah bambu dan kayu yang tergolong benda berat.

Selain itu, menggunakan sterofom mempermudah pengrajin untuk membentuk dan mengukir ogoh-ogoh sesuai dengan karakter yang akan dibuat serta dapat mempersingkat waktu pembuatan.

Tetapi walaupun demikian, tak sedikit pemuda yang tetap melestarikan pembuatan ogoh-ogoh dengan menggunakan bahan anyaman bambu dan kayu.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Hindu.web.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x