Dilansir Ringtimesbali.com dari kanal Youtube Juniar Purba berikut penjelasan tentang sejarah ogoh-ogoh di Bali.
Baca Juga: Fakta Tradisi Pemberian Nama Anak di Bali
Ogoh-ogoh sudah ada sejak tahun 70-an dan mulai marak di Bali sejak tahun 80-an dan merupakan unsur dari bhuta kala.
Nama ogoh-ogoh diambil dari kata “Ogah-ogah” yang artinya mengguncang sesuatu. Saat parade, ogoh-ogoh akan diguncang-guncangkan oleh para pemuda yang mengangkatnya agar terlihat layaknya sedang bergerak atau menari.
Awalnya ogoh-ogoh dibuat dari anyaman bambu bertulang kayu, namun di era modern ada yang membuatnya dengan berbahan dasar sterofom atau gabus.
Baca Juga: Simak Perbedaan Hindu di Bali dengan di India, Termasuk Tentang Makan Daging Sapi
Inovasi ini dipilih agar ogoh-ogoh tidak terlalu berat sebagaimana jika bahan yang digunakan adalah bambu dan kayu yang tergolong benda berat.
Selain itu, menggunakan sterofom mempermudah pengrajin untuk membentuk dan mengukir ogoh-ogoh sesuai dengan karakter yang akan dibuat serta dapat mempersingkat waktu pembuatan.
Tetapi walaupun demikian, tak sedikit pemuda yang tetap melestarikan pembuatan ogoh-ogoh dengan menggunakan bahan anyaman bambu dan kayu.