Mengenal Ritual dan Tradisi ‘Napak Pertiwi’ dari Bali

- 10 Februari 2021, 12:30 WIB
Mengenal Ritual dan Tradisi ‘Napak Pertiwi’ Dari Bali
Mengenal Ritual dan Tradisi ‘Napak Pertiwi’ Dari Bali /Instagram/@md_becool

RINGTIMES BALI – Berita yang sebelumnya sempat heboh terkait seorang pelajar yang tewas akibat tertusuk keris dalam ritual napak pertiwi.

Ritual tersebut dilaksanakan di Sanggar Pekandelan Puri Agung Jro Kuta di Denpasar Utara pada hari Kamis, 4 Februari 2021 yang lalu.

Lalu apakah arti dari tradisi napak pertiwi? Dalam artikel ini akan membahas mengenai tradisi dan prosesi ritual tersebut.

Baca Juga: Pelajar Tewas Tertusuk Keris Saat Menari Rangda Upacara Napak Pertiwi di Denpasar

Napak pertiwi artinya menginjak atau turun ke bumi. Upacara napak pertiwi dilakukan dengan tujuan agar Ida Bhatara atau tuhan bersedia turun ke bumi untuk memberikan keselamatan dan melindungi desa dari segala musibah.

Tradisi napak pertiwi hampir sama dengan upacara ‘Karya Pengurip Gumi’ Pura Luhur Batukaru di Tabanan, yang terakhir kali dilaksanakan pada bulan Januari 2020.

Ritual napak pertiwi diawali dengan upacara mecaru kemudian dilanjut dengan tarian atau yang disebut ritual ngurek. Dilansir Ringtimesbali.com dari website hindu.web.id.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dalam Tentang Tradisi Makepung di Jembrana

Mecaru berasal dari kata ‘caru’ yang artinya korban suci. Caru ditujukan kepada para bhuta untuk memperoleh keseimbangan sebagai kekuatan bhuwana alit maupun bhuwana agung yang dapat berguna bagi kehidupan.

Sedangkan tradisi ngurek berasal dari kata ‘urek’ artinya menusuk.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Hindu.web.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x