Zoom Memangkas 1300 Pegawai, Imbas Transisi Normal Kehidupan Masyarakat

9 Februari 2023, 09:28 WIB
Ilustrasi Zoom meeting. /Pexels/Anna Shvets

RINGTIMES BALI - Perusahaan di balik platform konferensi video Zoom yang menjadi terkenal selama pandemi mengumumkan bahwa mereka memberhentikan sekitar 15 persen stafnya.

 

Dilansir dari laman NDTV pada 9 Februari 2023, Kepala eksekutif Zoom Video Communications Eric Yuan juga menerima pemotongan gaji sebesar 98 persen tahun ini dan tidak menerima bonus eksekutif sebagai CEO.

Dia menambahkan bahwa anggota tim kepemimpinan eksekutif lainnya dapat pengurangan gaji sebesar 20 persen dan kehilangan bonus tahun ini dari dampaknya transisi masyarakat pasca pandemi.

Konfirmasi Pihak Zoom Terkait Pemberhentian Karyawan

Ilustrasi Zoom Meeting Pixabay/Alexandra_Koch

"Sementara orang-orang dan bisnis terus mengandalkan Zoom seiring transisi dunia menuju kehidupan pasca pandemi,perusahaan yang berbasis di Silicon Valley ini melihat pelanggan mengurangi pengeluaran,"kata Yuan dalam postingan terakhir.

Baca Juga: Imbas Tragedi Halloween Itaewon, Menteri Korea Selatan akan Dimakzulkan Parlemen

"Zoom telah membuat keputusan berat untuk memberhentikan sekitar 1.300 orang, atau sekitar 15 persen dari stafnya," menurut Yuan saat dikonfirmasi terkait pemberhentian karyawan Zoom.

"Arah tujuan kami selamanya berubah selama pandemi ketika dunia menghadapi salah satu tantangan terberatnya, dan saya bangga dengan cara kami memobilisasi perusahaan ini untuk membuat orang tetap terhubung," kata Yuan.

Zoom meningkatkan jumlah karyawannya tiga kali lipat selama pandemi, karena banyak orang menggunakan platform ini untuk pekerjaan jarak jauh, sidang pengadilan, acara sosial, pendidikan dan event lain.

"Awal Pandemi, Risiko Covid-19 yang tinggi telah menghalangi semua orang untuk berkumpul secara langsung. Peningkatan pemakaian Zoom melonjak drastis di periode saat itu,"menurut Yuan.

Dilansir laman resmi AlJazeera dan Reuters pada 9 Februari 2023, penjualan market Zoom diperkirakan hanya naik 6,7 persen pada tahun fiskal 2022, lonjakan pendapatan lebih dari empat kali lipat dan lonjakan laba sembilan kali lipat pada tahun 2021. Laba diperkirakan turun 38 persen pada tahun 2022.

Analis RBC Capital Markets, Rishi Jaluria menjelaskan,"Menurut saya, secara bertahap menunjukkan bahwa kita seharusnya tidak mengharapkan akselerasi dalam waktu dekat dari sisi pendapatan."

"Tetapi kita bisa melihat kenaikan tambahan pada margin untuk perusahaan yang sudah untung," ujar analis RBC Capital Markets, Rishi Jaluria.

Baca Juga: Update Korban Meninggal Gempa Turki dan Suriah Tembus 11 Ribu Jiwa , Salah Satunya Kiper Klub Liga 2

Zoom telah meningkatkan perekrutan karyawan selama pandemi untuk memenuhi permintaan yang melonjak, tetapi sekarang bergabung dengan perusahaan-perusahaan AS dalam mengendalikan biaya untuk menghadapi potensi resesi.

"Karyawan yang keluar dari Zoom akan menerima 16 minggu gaji, tambahan perawatan kesehatan, dan bonus untuk tahun ini,"kata Yuan.***

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler