RINGTIMES BALI – KBRI mendapat kehormatan kepercayaan dari Kedutaan Besar Republik Turki untuk mendukung operasi bantuan bencana yang sedang berlangsung di wilayah yang terkena dampak gempa Turki.
Selanjutnya KBRI akan mengumpulkan kemungkinan bantuan yang dapat diberikan oleh pihak Indonesia untuk korban bencana, otoritas Turki telah mengidentifikasi area permintaan bantuan.
Otoritas Turki telah memberikan informasi area permintaan bantuan diantaranya, Tim Medis Darurat/EMT, Tim Pencarian dan Penyelamatan Perkotaan Tengah (MUSAR) dan Tim Pencarian Penyelamatan Perkotaan Besar (HUSAR).
Kondisi Turki Pasca Gempa Bumi
Dimana korban tewas sudah mencapai 912 jiwa, 5.383 luka-luka, dan 2.818 bangunan runtuh, akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,8 yang terjadi pada pukul 04.12 waktu setempat.
Baca Juga: Presiden Turkey Recep Tayyip Erdogan Menyebut Gempa Hari Senin Sebagai Bencana Terbesar
"Kami terbangun dengan tersentak, karena listrik padam. Kami berbaring diam dan menunggu goncangan selesai. Rumah kami penuh dengan pecahan kaca,” kata Sinan Şahan, seorang pedagang di Gaziantep dikutip dari laman The Guardian pada 7 Februari 2023.
"Kami menggunakan senter ponsel kami untuk berpakaian, dan bergegas keluar rumah. Siapa pun yang bisa menyelamatkan diri kini telah melarikan diri ke suatu tempat. Saya punya kerabat di Kahramanmaraş, rumah mereka hancur, lanjutnya.
Sedangkan kepala Badan bantuan bencana Turki, Yunus Sezer korban bencana terus bertambah, setelah terjadinya gempa susulan yang berkekuatan Magnitudo 7,7 di tempat tersebut.
Orang-orang yang panik berlindung di jalan saat bangunan di sekitar mereka berguncang selama gempa susulan di kota Kahramanmaraş, utara Gaziantep pada saat kejadian bencana.
"1.498 orang tewas dan 8.533 lainnya luka-luka, 130 gempa susulan telah tercatat setelah gempa. Hampir 15 ribu personel pencarian dan penyelamatan telah dikerahkan ke wilayah tersebut,” Jelas Yunus Sezer Kepala Bantuan Bencana Turki AFAD.***