Jepang Rugi Rp5,6 Triliun Akibat Pembajakan Manga Selama Pandemi Covid-19

- 1 Februari 2021, 08:15 WIB
Jepang Rugi Rp5,6 Triliun Akibat Pembajakan Manga Selama Pandemi Covid-19.
Jepang Rugi Rp5,6 Triliun Akibat Pembajakan Manga Selama Pandemi Covid-19. /Twitter/@HoloVagabond

RINGTIMES BALI - Jepang melaporkan industri manga mengalami kerugian sekitar 41,4 miliar Yen atau sekira Rp5,6 triliun akibat pengaksesan situs bajakan yang melonjak tinggi saat wabah pandemi Covid-19.

Hal itu dilaporkan menurut studi yang dilakukan oleh grup industri penerbitan Jepang ABJ (Authorized Books of Japan).

Menurut mereka terdapat sepuluh situs pembajakan manga terbesar yang diakses oleh masyarakat Jepang.

Baca Juga: 2.2 ShopeePay Cashback Festival Meriahkan Bulan Februari

Situs-situs tersebut telah diakses hampir 200 juta kali selama periode bulan Desember 2020. Angka tersebut hampir tiga kali lipat lebih besar dari awal tahun 2020, yakni sekitar 72 juta.

“Meningkatnya jumlah waktu yang dihabiskan orang-orang saat berada di rumah selama masa pandemi, kemungkinan hal tersebut menjadi faktor kenaikan,” ujar salah satu perwakilan ABJ yang Ringtimesbali.com kutip dari soranews24.

ABJ memperkirakan manga yang dibaca secara ilegal oleh masyarakat Jepang pada bulan Desember, apabila dibeli secara legal maka, akan menghasilkan keuntungan bagi industri sebesar, 4,4 miliar Yen atau seebesar Rp5,6 triliun.

Baca Juga: Viral, Kirimi Surat Teguran ke Youtuber Terkait Review Produk, Eiger Dihujat Netizen

Meskipun begitu, pembajakan anime serta manga sudah menjadi rahasia umum di kalangan komunitas luar negeri, termasuk di Indonesia. Tapi hal itu menjadi masalah besar bagi pngegiat industri di Jepang, terutama manga.

Selain itu, harga anime di Jepang cenderung lebih mahal ketimbang DVD berlisensi resmi dari studio pembuat atau Blu-ray yang dijual di luar negeri.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Soranews24


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x