Pasar Tradisional Direvitalisasi dan Berlaku Transaksi QRIS

- 3 September 2020, 12:44 WIB
Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra saat meresmikan serta ngupasaksi Upacra Pemelaspasan Pasar Anyar Pitik Sari.
Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra saat meresmikan serta ngupasaksi Upacra Pemelaspasan Pasar Anyar Pitik Sari. /tim ringtimes bali

RINGTIMES BALI – Setelah rampung dilaksanakan revitalisasi menyeluruh, Pasar Anyar Pitik Sari, Banjar Pitik Desa Pedungan diresmikan Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra pada Rabu, 2 Agustus 2020.

Peresmian yang didahului Upacara Pemelaspasan Pasar dan Pura Melanting serta Pecaruan ini dihadiri Anggota DPRD Provinsi Bali, I Gusti Putu Budiarta, Anggota DPRD Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Pimpinan Bank BPD Bali serta OPD terkait di lingkungan Pemkot Denpasar.

Walikota Rai Mantra turut mendem pedagingan dan ngupasaksi Upacara Pemelaspasan Pura Melanting dan Pasar Anyar Pitik Sari. Usai persembahyangan, dilaksanakan peninjauan pedagang dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Bukan Sesumbar, Giri Prasta Ingin Menang 90% Pada Pilkada Badung

Rai Mantra juga turut berbelanja bahan pokok dengan transaksi pembayaran menggunakan QRIS BPD Bali.

Walikota Rai Mantra menjelaskan, keberadaan Pasar Rakyat di Kota Denpasar hingga saat ini diakui sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan. Sehingga, keberadaan pasar rakyat atau pasar desa sangatlah penting guna menjaga stabilitas perekonomian.

"Program revitalisasi pasar menjadi prioritas utama dalam penguatan sektor ekonomi. Itu sebabnya, hampir seluruh pasar di Kota Denpasar telah direvitalisasi," ujarnya.

Baca Juga: Gerindra dan Hanura Merapat ke Jaya-Wibawa.

Dikatakan pula bahwa, program revitalisasi pasar merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional, pasar rakyat dan pasar desa. Hal ini dilaksanakan guna mengubah pandangan masyarakat tentang pasar tradisional.

"Pasar tradisional saat ini sudah berkembang pesat, pergerakan ekonominya pun signifikan, dan yang terpenting mutunya tetap terjaga, jadi pasar tradisional saat ini sudah bersih, sehat dan aman," ujar Rai Mantra.

Rai Mantra menambahkan, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, pasar tradisional merupakan sektor penting untuk mendukung perputaran ekonomi. Karena itu pasar tradisional tak henti-hentinya bersinergi membangun inovasi.

Baca Juga: Optimis Menangkan Pilwali Denpasar, Amerta Siap Lancarkan Serangan Udara

Bahkan saat ini, pasar tradisional sudah menerapkan transaksi non tunai dengan QRIS BPD Bali dengan tetap menjunjung tinggi mekanisme tawar menawar sebagai nafas dari Pasar Tradisional.

"Memberikan peluang kepada masyarakat dan UMKM agar dapat bersaing di era globalisasi, dan penerapan transaksi non tunai QRIS BPD Bali di Pasar Anyar Pitik Sari ini juga sangat baik untuk meminimalisir kontak langsung sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, inilah yang nantinya disebut produktif dan aman covid-19, ayo berbelanja di pasar rakyat dan pasar tradisional," ajak Rai Mantra.

Sementara itu, Menggala Adat Banjar Pitik, Desa Adat Pedungan, I Nyoman Kertajaya, menjelaskan, Pasar Anyar Pitik Sari dibangun diatas lahan milik Pura Dalem dengan bangunan seluas 22 are dan lahan parkir seluas 45 are.

Baca Juga: Bakal ‘All Out’ Demokrat Badung Menangkan Giriasa di Pilkada Badung 2020

Pasar yang telah direvitalisasi ini memiliki 118 los dan kios sebanyak 45 unit dengan sumber dana yang berasal dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 1,7 Miliar, APBD Kota Denpasar, Rp 1 Miliar dan Dana Masyarakat sebesar Rp 1,8 Miliar.

"Terimakasih atas dukungan Pemkot Denpasar sehingga Pasar Anyar Pitik Sari dapat direvitalisasi. Semoga secar berkelanjutan dapat mendukung pergerakan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan, terlebih di masa pandemi Covid-19 ini," tandasnya. ***(Yani)

Editor: Emanuel Oja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x