Antisipasi Penyakit Menular, Semua Hewan Kurban di Jembrana di Cek Kesehatan

- 29 Juli 2020, 17:35 WIB
pemeriksaan hewan kurban
pemeriksaan hewan kurban /

RINGTIMES BALI- Untuk memastikan kesehatan hewan kurban uang akan dopotong sat hari raya Idul Adha, Rabu (29/7) petugas bidang Kesehatan Hewan dinas Pertanian dan Pangan, Pemkab Jembrana mendatangi tempat-tenpat penjualan hewan kurban.

Tujuannya adalah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, sehingga hewan kurban yang akan dipotong benar-benar sehat dan tidak menularkan penyakit.

Hewan kurban seperti sapi dan kambing yang dijual pedagang, satu persatu diperiksa mulai dari kondisi fisik hingga pemeriksaan mata, mulut dan hidung.

Baca Juga: Mantaf Polri, Mafia Narkotika Internasional Berhasil di Tangkap, 300 Kilogram Sabu Diamankan

"Pemeriksaan ini kita lakukan guna mengantisipasi adanya hewan kurban yang mengidap penyakit menular serta hewan kurban yang dagingnya tidak layak dikonsumsi,” ujar Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat, Veteriner, dinas Pertanian dan Pangan, I Wayan Widarsa.

Menurutnya dari pemeriksaan ini dipastikan hewan kurban yang dijual di Jembrana semuanya sehat dan layak untuk dijadikan hewan kurban.

"Dari penampakan fisik lalu mulut hidung alat kelamin dan juga umur. Semua layak dijadikan kurban," ungkapnya.

Baca Juga: Artis VS yang Terjerat Prostitusi Online Ternyata Kader PAN

Selain pemeriksaan luar. Juga akan dilakukan pemeriksaan dalam berupa pemeriksaan daging dan organ dalam hewan kurban saat di potong.

Pemeriksaan ini dilakukan guna memastikan daging hewan yang dijadikan kurban aman dikonsumsi dan terebas dari penyakit menular.

"Kita akan lakukan juga pemeriksaan daging dan organ dalam hewan kurban ini saat pemotogan karena ada kemungkinan dari penampakan luar kondisinya sehat tetapi di organ tubuhnya ada penyakit,” jelasnya.

Baca Juga: Artis FTV Inisial VS, Sekali Kencan Rp 30 Juta

Sementara itu beberapa penjual hewan kurban mengaku, menjelang Idul Adha tahun ini permintaan hewan kurban menurun drastis.

“Untuk mendapat kambing dan sapi sekarang sulit. Permintaan juga menurun,” ujar I Made Artawa salah satu penjual hewan kurban di desa Banyubiru, kecamatan Negara.

Artawa mengaku, jika tahun lalu dirinya sudah bisa mengirim 400 ekor kambing ke Denpasar, saat ini baru bisa mengirim 175 ekor.

Baca Juga: LPSK Siap Jalankan Mandat Perpres Hak Anak Saksi dan Korban Terbit

Selain permintaan menurun dan sulit mencari, penjual gewan kurban juga mengeluhkan melonjaknya harga hewan kurban di tingkat peternak.

Jika tahun lalu, harga kambing kurban rata-rata Rp.2 juta kini melonjak menjadi Rp.3 juta dan harga sapi dari Rp.12 juta kini menjadi Rp.14 juta.*** 

Editor: I Ketut Subiksa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah