Soal kata ‘Kacung’ Ini Penjelasan Jerinx SID

6 Agustus 2020, 18:25 WIB
Drummer Superman Is Dead, Jerinx. /Instagram @jrxsid

RINGTIMES BALI- Pengebuk drum Superman Is Dead, I Gede Ari Astina alias Jerinx SID, menjalani 13 pertanyaan penyidik Ditreskrimsus Polda Bali.

Ia mengatakan bahwa kata-kata KACUNG yang dipostingnya di instagram miliknya bukan untuk menjatuhkan profesi dokter.

Jerinx mengatakan dirinya tidak ada menuduh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai organisasi korup atau organisasi pembohong atau licik atau istilahnya kasar.

Baca Juga: Jerinx SID Datangi Polda Bali Tidak Pakai Masker

"Persepsi saya pribadi kata kacung itu sebenarnya tidak rendah. Maksud saya kacung itu ya pelayanan. Bisa dilihat di Kamus Besar Bahasa Indonesia," ungkapnya didampingi Kuasa Hukum Wayan Gendo Suardana kepada sejumlah awak media di Kantor Ditreskrimsus Polda Bali, Kamis (6/8/2020).

Terlebih, kata Kacung ini juga biasa dialamatkan kepada dirinya sendiri. Apalagi saat berada di rumah, dia bahkan sering disuruh-suruh oleh istrinya sendiri.

"Kalau saya dirumah ya sering disuruh suruh sama istri, saya dirumah kacungnya istri saya. Kalau ada yang bilang woi jerinx kamu kacungnya istri saya, ya bener emang kenapa?," ujar suami Nora Alexandra ini.

Baca Juga: Pasien Sembuh di Jembrana Bertambah, Bupati Artha Minta Tetap Taati Protokol Kesehatan

Menurutnya lagi, Kacung bukanlah budak belian yang notabene lebih rendah lagi. Budak belian sendiri penuh dengan persepsi tidak punya merdeka atas dirinya.

"Makanya Jerinx tidak menggunakan diksi budak belian. Kalau saya dibilang kacung biasa biasa saja," timpal Gendo.

Aktivis lingkungan ini kembali menjelaskan, apa yang dipostingnya di instagram pribadinya adalah untuk mengkritik kebijakan dokter atau tenaga kesehatan yang memberlakukan rapid tes sebagai syarat administrasi, pekerjaan dan syarat layanan kesehatan.

Baca Juga: Harga Bunga Mitir dan Bunga Pacar Galuh Naik secara Signifikan

Bukan sebagai tindak rasa kebencian terhadap profesi para dokter dan medis.
Dalam kritikannya, ia berharap IDI satu satunya organisasi profesi kedokteran di Indonesia dan diakui Undang-Undang, bisa menjawab postingannya tersebut.

Sebab, IDI memiliki kekuatan penuh untuk mengubah kebijakan yang lebih baik.

"Tadi ada sekitar 13 pertanyaan. Kami sudah jelaskan ke penyidik dan pada intinya kami mengutamakan mediasi karena ini masalahnya persepsi. Persepi jerinx adalah mengkritik, mungkin persepsi IDI adalah merasa dihina sehingga ini perlu didiskusikan lagi. Alatnya adalah mediasi atau rekonsiliasi. Tergantung nanti pihak IDI seperti apa," tegas Gendo lagi. ***(K-01)

Editor: Moh. Husen

Tags

Terkini

Terpopuler