Apa yang Terjadi Pada Media Sosial Saat Donald Trump Meninggalkan Gedung Putih?

22 November 2020, 20:38 WIB
Akun Twitter Donald Trump @POTUS /Tangkapan Layar/Twitter.com/

RINGTIMES BALI - Donald Trump sedang bersiap-siap meninggalkan dari Gedung Putih karena kalah dalam Pemilu Amerika 2020.

Hal ini berdampak besar pada akun media sosialnya, dimana dia memiliki kebiasaan menyebarkan informasi yang kurang patut.

Beberapa perusahaan raksasa media sosial seperti Twitter telah memberikan perlakuan khusus kepada Donald Trump setelah dia selesai menjabat.

Baca Juga: Bikin Liburan Musim Gugurmu Makin Keren dengan 5 Rekomendasi Hotel Ideal di Korea

Twitter akan menghapus postingan yang melanggar aturannya dan akan membuat pengguna lainnya juga dilarang.

Itu semua bisa berubah ketika Presiden terpilih Joe Biden mengambil alih pada bulan Januari 2021 mendatang.

Pasalnya, akun media sosial Donald Trump nantinya berada di bawah pengawasan yang lebih ketat oleh Twitter.

Baca Juga: Mau Usaha Online Kamu Lancar, Ini Dia 5 Kunci Sukses Bisnis Daring

Nantinya jika ada potensi pelanggaran dari sejumlah akun simpatisan Donald Trump, maka Twitter siap untuk menertibkan, ketika Donald Trump telah lengser.

Sementara itu, postingan untuk 90 juta pengikutnya akan diberi label peringatan jika dianggap masih melanggar pedoman dari Twitter.

Misalnya, tweet terbaru tentang kecurangan pemilu telah dicap dengan pernyataan seperti Klaim tentang kecurangan pemilu Amerika Serikat beberpa saat lalu.

Baca Juga: Marvel Studio Kembali Syuting Black Panther Juli 2021

Bos Twitter Jack Dorsey mengatakan pada sidang kongres pada hari Selasa, bahwa Trump akan kehilangan hak istimewa Twitter sebagai "pemimpin dunia" pada 20 Januari 2021 mendatang.

Itu berarti akunnya dapat ditangguhkan - atau bahkan dihapus secara permanen , jika dia masih memposting informasi yang salah atau memicu kekerasan melalui tweetnya.

Dikutip Ringtimesbali.com dari laman thesun.co.uk di sisi lain, Bos Facebook Mark Zuckerberg telah mengambil kebijaksanaan berbeda terkait hal ini.

Baca Juga: Duh... 2 Pemain Arsenal Terlibat Baku Hantam, Ini Jawaban Pelatihnya

Berbicara pada dengar pendapat virtual Komite Kehakiman Senat hari Selasa, yang mempertanyakan CEO teknologi apakah mereka "menyensor" pengguna tertentu, Mark mengatakan Facebook tidak akan mengubah cara memoderasi postingan Trump.

Pasalnya, sejak Hari Pemilu, platform tersebut telah memberikan peringatan atas beberapa postingan dari akun resmi Trump.

Klaim palsu yang dibuat tentang dugaan penipuan pemilih di Michigan, misalnya, kini diapit oleh pernyataan dari Facebook yakni "Joe Biden adalah pemenang yang diproyeksikan dalam pemilihan presiden AS 2020".

Baca Juga: Kumpulan Quotes Cinta dan Persahabatan, Salah Satunya Pasti Sesuai Isi Hatimu

Di sisi lainnya, Donald Trump juga hadir di media sosial di sebagian besar platform utama, termasuk Instagram, Snapchat, dan Twitch.

Akan tetapi, beberapa media sosial tersebut tidak menguraikan pendapatnya ketika nantinya Donald Trump benar-benar telah meninggalkan gedung putih.

Bahkan, Instagram yang dimiliki oleh Facebook pun tidak merespon banyak karena operasinya ada di bawah pedoman moderasi Facebook.

Baik Snapchat maupun Twitch juga tidak mengungkapkan tentang rencana mereka setelah hari pelantikan presiden baru nantinya.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: thesun. co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler