Fatwa Gus Baha: Ulama Tidak Boleh Salah Perintah dalam Berbuat Kebaikan

- 5 Februari 2022, 17:21 WIB
Fatwa Gus Baha: ulama tidak boleh salah perintah dalam berbuat kebaikan.
Fatwa Gus Baha: ulama tidak boleh salah perintah dalam berbuat kebaikan. /Tangkapan layar Instagram.com/@ceramahgusbaha

RINGTIMES BALI – Berikut ini adalah fatwa KH Ahmad Bahaudin Nursalim atau Gus Baha mengenai kewajiban ulama untuk memberikan perintah yang tepat dalam menyegerakan kebaikan.

Menurut KH Ahmad Bahaudin Nursalim atau Gus Baha, ulama yang memerintahkan untuk menunda melakukan kebaikan maka akan mendapatkan dosa yang amat besar.

Dosa itu tidak seharusnya dilakukan ulama, seandainya memahami fatwa KH Ahmad Bahaudin Nursalim atau Gus Baha berikut ini.

Baca Juga: Menganalisis Struktur Surat Penawaran, Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 166

Dilansir dari kanal Youtube Beranda Ngaji yang diakses pada 5 Januari 2022, berikut Fatwa kyai bernama lengkap KH Ahmad Bahaudin Nursalim mengenai kewajiban ulama untuk menyegerakan berbuat kebaikan bagi ulama.

“Ini fatwa saya, resmi mengutip semua mazhab Ahlussunnah seluruh dunia. Misalnya Zahid itu kafir, biasa pacaran, dan setelah menikah dan berhubungan badan tidak pernah mandi junub,” katanya.

“Lalu dia datang ke saya bilang, Gus Baha saya ini mau beriman. Kok saya terus ngomong gini. Ya sudahlah kamu mandi dulu. Kemudian saya buatkan teh agar minum dulu,” tambahnya.

Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Penilaian Ulangan Harian IPA Kelas 8 Tekanan Zat dan Penerapannya Terbaru 2022

Menurut guru dari Kang Rukhin ini, semua ahli fiqih mengatakan, apa yang kyai lakukan barusan itu adalah tindakan bodoh, sebodoh-bodohnya.

Bahkan kyai asal Rembang itu menilai tindakan ulama yang memerintah untuk menunda kebaikan seperti menunda prosesi masuk islamnya seseorang itu dinilai murtad. Artinya sang kyai yang menunda prosesi masuk islam seseorang menjadi murtad.

Halaman:

Editor: Rian Ade Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x