Ciri yang pertama adalah tidak pernah nongkrong kecuali dengan orang yang bisa memperbaiki agamanya. Nongkrong dalam hal ini maksudnya adalah berkumpul dengan orang lain seperti ngopi.
Selain orang yang bisa memperbaiki agamanya, orang yang bisa diajak nongkrong adalah orang bisa menjaga terhadap kelamin dan lisannya.
2. Jika ada sesuatu yang besar dan berurusan dengan urusan dunia, maka ia menganggap itu musibah.
Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 5 Tema 5 Halaman 54 55 56, Pokok Pikiran Teks Rantai Makanan
Ciri yang kedua adalah menganggap urusan dunia yang besar sebagai sebuah musibah. Artinya, urusan dunia tersebut dapat mempersulit dirinya karena dampak yang akan ditimbulkannya.
Semisal, jika kita mendapatkan uang yang sangat banyak, maka kita harus menganggapnya sebagai musibah. Hal itu agar kita tidak tamak dan menjadi serakah.
3. Dia akan bahagia jika mendapat hal kecil yang berkaitan dengan agama
Ciri ketiga adalah kebahagiaan yang didapat dari hal kecil yang berkaitan dengan agama. Semisal, ketika ia mempelajari agama, meskipun hanya memperoleh sedikit ilmu, namun itu sangat membuatnya bahagia.
Baca Juga: Jelang Laga Kontra Persita Tangerang, Bali United Optimis Raih Tiga Poin Kemenangan
Ketika ia memperoleh sesuatu yang bisa menambah pengetahuan agamanya, maka ia akan sangat bahagia. Hal itu berarti ia menganggap hal tersebut sebagai keuntungan yang besar.