Rasulullah Tunjukkan Cara Selamat Lewati Jembatan Shiratal Mustaqim

- 18 Juli 2021, 09:56 WIB
Ilustrasi Rasulullah memberikan petunjuk agar umatnya selamat melewati jembatan Shiratal Mustaqim.
Ilustrasi Rasulullah memberikan petunjuk agar umatnya selamat melewati jembatan Shiratal Mustaqim. /pixabay/

RINGTIMES BALI - Rasulullah SAW ternyata memberikan cara agar kita bisa lolos dari jembatan Shiratal Mustaqim.

Lantas benarkah jembatan Shiratal Mustaqim bisa membuat kita lupa akan segala hal? Seperti apakah wujudnya jembatan ini.

Ketika berhasil melewati Jembatan Shiratal Mustaqim, diketahui kita akan sampai di surga.

Baca Juga: Niat dan Bacaan Puasa Sunnah Jelang Idul Adha yang Dianjurkan Rasulullah

Apabila kita terpeleset sedikit saja, maka kita akan jatuh ke dalam neraka jahanam. Meski demikian, kita jangan khawatir karena Rasulullah SAW ternyata memberikan cara untuk bisa lolos dari jembatan yang sangat tipis itu.

Lantas adakah cara menuju surga tanpa melewati jembatan Shiratal Mustaqim? Berikut penjelasannya sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Islam Populer.

Jembatan Shiratal Mustakim adalah jembatan yang terbentang diatas neraka menuju surga selain lebih tipis dari helai rambut, jembatan ini juga lebih tajam dari pedang.

Baca Juga: 4 Golongan Manusia Tidak Dapat Mencium Bau Surga, Rasulullah Beri Saran

Hal ini telah diabadikan dalam hadist Rasulullah SAW:

"Dan Neraka Jahannam itu memiliki jembatan yang lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang. Di atasnya ada besi-besi yang berpengait dan duri-duri yang mengambil siapa saja yang dikehendaki Allah,".

Dalam hadist diceritakan, manusia diatas jembatan itu ada yang melintas laksana kedipan mata, ada yang seperti kilat dan ada yang bagaikan angin, ada yang seperti kuda berlari kencang dan ada yang laksana unta berjalan.

Baca Juga: Hukum Orang Bertato Meninggal dalam Islam, Apakah Sholatnya Diterima Allah SWT

Para malaikat berkata:

"Ya Allah selamatkanlah, selamatkanlah. Maka ada yang selamat, ada yang tercabik-cabik lalu diselamatkan dan juga ada yang digulung dalam neraka di atas wajahnya," (HR. Ahmad).

Saat berada di jembatan Shiratal Mustaqim manusia akan berada di situasi tegang, mereka sudah tidak ingat dan tidak peduli akan orang-orang yang ada didekatnya.

Dalam tiga keadaan, seseorang tidak akan ingat kepada yang lain:

Baca Juga: 15 Tanda Kematian 6 Bulan sampai 40 Hari yang Diisyaratkan Allah SWT

Pertama, saat berada di timbangan amal, sampai dia mengetahui apakah timbangan amal baiknya ringan atau berat.

Kedua, saat beterbangannya catatan amal, sampai dia mengetahui dimana catatannya jatuh, apakah dia sebelah kanan, di sebelah kiri atau dibelakangnya.

Ketiga saat berada di jembatan Al Shirat yang dipasangkan diantara dua punggung neraka Jahannam, sampai dia mengetahui apakah bisa melintas atau tidak," (HR. Abu Dawud).

Baca Juga: 4 Cara dan Doa yang Dianjurkan Rasulullah Menyambut Malam Lailatul Qadar

Lalu bagaimanakah orang-orang melintasi jembatan Shiratal Mustaqim?

Kala manusia tegang akan melintasi jembatan shiratal mustakim, para malaikat pun ikut tegang.

Karena itu mereka berdoa:

"Ya Tuhan, selamatkanlah, selamatkanlah," (HR. Bukhari).

Baca Juga: 5 Golongan Orang yang Merugi di Akhir Ramadhan menurut Rasulullah

Setiap orang yang melintasi jembatan ini berbeda-beda tergantung amalan yang dikerjakan selama hidupnya.

Hal ini sesuai hadist dari Ibnu Mas'ud r.a Rasulullah SAW bersabda:

"Jembatan Al-Shirath dipasangkan di tengah-tengah Jahannam seperti pedang tipis yang sangat tajam. Ia sebuah jembatan yang licin dan menggelincirkan. Diatasnya penuh besi-nesi pengait dari api yang siap menyambar, mengait dan menghempaskan ke neraka. Diantara mereka ada orang yang melintas secepat petir."

Dia berhasil selamat dan tak melekat (bergelantungan) pada jembatan. Ada pula yang melintas secepat angin. Dia tak melekat di atasnya. Ada pula yang melintas secepat kuda.

Baca Juga: 3 Sosok yang Dikunjungi Rasulullah di Neraka Akan Ditarik Masuk ke Surga di Idul Fitri

Dalam hadist juga diceritakan, ada yang melintas seperti orang berlari, ada pula yang melintas seperti orang berjalan cepat dan ada yang berjalan seperti orang berjalan normal.

Dan manusia yang terakhir melintas adalah seorang laki-laki yang telah hangusterbakar api dan menghadapi kesulitan diatasnya. Kemudian dimasukan Allah ke dalam surga berkat karunia, kemuliaan, dan rahmatNya," (HR.Thabrani).

Melihat gambaran orang-orang yang melintas jembatan shiratal mustaqim seharusnya menambah semangat kita untuk melakukan ibadah.

Baca Juga: 13 Arti Mimpi Mandi Menurut Islam dan Primbon Jawa

Hal ini telah dilakukan oleh para ulama dan sholihin. Salah satunya adalah Khalaf bin Ayyub.

Kisahnya diceritakan dalam Mukasyafatul Qulub. Beliau adalah orang yang sholat dengan sangat khusyuk sampai dia tidak menyadari lalat kerbau telah menggigitnya, darah mengalir tapi ia tetap melanjutkan ibadahnya ditanyai perihal kekusyukannya ia menjawab:

"Apakah akan merasakan rasa sakit itu, orang yang sedang berada di hadapan Sang Maha Raja yang maha berkuasa sementara malaikat maut berada di tengkuknya, neraka berada di sebelah kirinya dan jembatan Al-Shirath berada di bawah telapak kakinya?,".

Melewati jembatan Shiratal Mustaqim juga bisa menggunakan perahu, namun hanya orang-orang tertentu yang akan menggunakan perahu itu.

Baca Juga: Kisah Kematian Nabi Isa Alaihissalam yang Diceritakan Rasulullah SAW

Lantas bagaimana cara mendapatkan perahu itu? Dalam 'Kitab Dagoiqul Akhbar fii Dzikril jannah wan nar' dijelaskan ada orang-orang yang akan mengendarai perahu untuk melewati jembatan shiratal mustaqim nantinya.

Yang akan menjadi kapal atau perahu menuju surga Allah SWT adalah masjid. Orang-orang yang beruntung yang akan berada dalam perahu itu adalah mereka yang gemar melaksanakan ibadah di dalam masjid.

Dalam kitab tersebut diceritakan bahwa ada satu kaum yang berada dekat jembatan mereka menangis dan berharap ada yang menolong mereka berkata:

Baca Juga: Kisah Kerinduan Rasulullah SAW kepada Umatnya

"Siapakah gerangan yang bakal menyelamatkan kita dari api neraka, padahal kita tidak kuasa melewati jembatan ini,".

Malaikat Jibril pun datang dan bertanya hal apa yang membuat kaum itu tak bisa melewati jembatan itu?

Mereka pun menjawab bahwa mereka takut melewati jembatan itu, malaikat Jibril pun berkata:

Baca Juga: Rasulullah SAW Perintahkan Umat Islam Berkunjung ke Mekah dan Madinah Wajib Menangis

"Apakah ketika di dunia kalian menemui lautan? Bagaimana kalian menyebranginya?,".

Mereka pun menjawab bahwa mereka menggunakan perahu untuk menyeberang, malaikat Jibril pun datang dengan membawa masjid dalam bentuk perahu.

Mesjid ini tempat yang sering mereka datangi ketika di dunia, mereka beribadah di dalamnya. Mereka pun duduk di dalam perahu itu.

Baca Juga: Rasulullah Ajarkan 2 Doa Pendek Ini saat Umat Muslim Kesulitan, Amalkan Segera

"Inilah masjid-masjid yang telah kalian pergunakan untuk shalat berjamaah,".

Keutamaan sholat berjamaah di masjid juga diungkapkan oleh Abdul Mas'ud r.a yang berkata:

"Barang siapa senang berjumpa dengan Allah kelak sebagai seorang muslim, maka hendaklah menjaga salat sekiranya datang panggilannya."

Sesungguhnya Allah telah memberikan sunnah-sunnah petunjuk melalui Nabinya.

Baca Juga: Cek Fakta, Beredar Pesan Garam Mampu Obati Asam Lambung Menurut Sabda Rasulullah

Dan salat adalah termasuk sunnah petunjuk. Seandainya kalian mengerjakan salat di rumah-rumah kalian, niscaya kalian telah meninggalkan sunnah Nabi kalian,".

Tidak ada orang yang bersuci, kemudian menyempurnakan sucinya lalu pergi ke masjid melainkan Allah mencatat kebaikan baginya dari setiap langkah.

Sholat memang bisa kerjakan sendiri maupun berjamaah. Namun lebih afdol jika dilakukan berjamaah.

Baca Juga: 4 Kebiasaan yang Menjadi Penghalang Rezeki Datang Menurut Islam

Rasulullah selalu mewanti-wanti umatnya untuk melakukan sholat berjamaah. Hal ini sesuai hadist dari Abu hurairah radhiyallahu anhu Rasulullah SAW bersabda:

"Siapa saja yang menjaga salat lima waktu secara berjamaah, maka ia menjadi orang pertama yang melintasi jembatan Ash-Shirath yang secepatnya seperti kilat menyambar kemudian dikumpulkan Allah bersama golongan tabiin," (HR. Thabrani).

Sholat menjadi penyelamat seseorang tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat. Perintah sholatpun telah diberikan :

"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-kitab (Al-Quran) dan dirikanlag shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.

Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan," (QS. Al-Ankabut:45).***

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah