Dewasa Ayu atau Hari Baik Umat Hindu di Bulan Juli

- 9 Juli 2021, 18:28 WIB
Ilustrasi kalender. Daftar Dewasa Ayu atau hari baik umat Hindu pada bulan Juli 2021.
Ilustrasi kalender. Daftar Dewasa Ayu atau hari baik umat Hindu pada bulan Juli 2021. /Pixabay/tigerlily713/

RINGTIMES BALI – Umat Hindu percaya bahwa dalam melaksanakan sesuatu atau kegiatan berdasarkan dewasa ayu atau hari baik.

Dengan mengikuti dewasa ayu dipercaya segala kegiatan yang dilakukan akan berjalan dengan baik.

Untuk itu berikut daftar dewasa ayu atau hari baik umat Hindu di bulan Juli 2021 yang dikutip dari kalender Bali.

Baca Juga: Daftar Rainan Hari Suci Hindu di Bulan Juli 2021

Daftara dewasa ayu:

1. Untuk pertanian dan perkebunan

Mulai mewinih atau membibit padi tanggal 14,23,29.

- Mulai membuka jalan air tanggal 8,12,23,25,31.

- Mulai menandur padi tanggal 1,2,3,4,13,14,19, 22,25,28,29.

- Menyimpan padi di lumbung tanggal 14,23,29.

- Menanam pijer atau pohon kelapa, tanggal 2,9,14,23,28,30.

- Menanam pohon buah- buahan tanggal 2,8,9,23,30.

- Memotong alang-alang tanggal 1,2,6,8,12, 14,19,23,24,29.

Baca Juga: Rahinan Tilem, Hal yang Perlu Dilakukan Umat Hindu di Bali untuk Capai Suarga Loka

2. Peternakan atau perikanan

- Mengajar godel atau anak sapi, kerbau membajak tanggal 2,13,18,26.

- Nyula atau mengebiri kucit, godel tanggal 4,10,22.

- Mengandangkan ternak atau hewan tanggal 9,10,27.

- Memelihara bibit bangkung tanggal 9,23,29,30.

- Nelusuk atau melobangi hidung sapi kerbau tanggal 4,10.

- Membuat sarang lebah tanggal 2,12,14,23,29,30.

Baca Juga: Ala Ayuning Dewasa Selasa, 22 Juni 2021 Menurut Kalender Bali

3. Peralatan dan senjata

- Membuat bubu atau penangkap ikan, alat pancing tanggal 2,8,10,14, 18,23, I 29,31.

- Membuat perahu atau jukung tanggal 12,14,23,24,29.

- Membakar genteng, bata, dll tanggal 1,3,13,17,19,25,31.

- Memasuh ke pande besi tanggal 9,14,23,25,29.

- Membuat gambelan, kendang,bajra tanggal 8,14, 23,29.

- Membuat sok pedagangan, peti kas, dungki tanggal 2,8,10,18, 23,29,31.

- Membuat anyaman tanggal 2, 8, 10,14,29

Baca Juga: Ketahui Makna Dari Atribut Dewi Saraswati

4. Pembangunan

- Membangun bangunan pura atau bangunan suci tanggal 9,14,23,24,29.

- Membuat dasar atau pondasi rumah tanggal 2,10.

- Membangun rumah tanggal 9,14,24, 28,29.

- Pagar pembatas rumah, pintu gerbang tanggal 8,14,23,29.

- Memasang genteng tanggal 12,14,29,30.

5. Berdagang atau buat tempat

- Alat berdagang tanggal 9,14,24,29.

- Membuat sumur tanggal 8,12,23.,25 31.

- Membuat kolam ikan tanggal:8,14, 18,29.

- Menebang kayu untuk bahan bangunan tanggal 22.

Baca Juga: Aturan Hari Raya Saraswati, MDA Denpasar Himbau Tetap Perhatikan Dresta Adat Masing-masing

6. Aturan

- Membuat peraturan atau awig-awig tanggal 2,10,12,14,24,29.

- Melantik atau mengangkat petugas, sentana tanggal 9,12,14,24.

- Membuat perkumpulan, seke tanggal 12,14,23,29.

7. Penyucian diri

- Melakukan penyucian diri atau melukat tanggal 3,8,9,13,24,28.

- Tapa berata-yoga semadi, Makerti ayu tanggal 22,23,24.

- Melakukan perjalanan jauh tanggal 2,9,12,14,29,30.

- Melakukan kumpul suami-istri tanggal 1,6,10,18,19,22,29,

- Memotong rambut atau cukur tanggal 7,12,14,19,28.

- Pindah rumah, ngulihin karang tanggal 9,14,24.

- Mengukur pekarangan dan ngruwak tanggal 3,9,13,23,24,28.

Baca Juga: Hari Keramat, Alasan Umat Hindu Haturkan Segehan saat Kajeng Kliwon

8. Upacara

- Upacara mebiyu kungkung (padi berumur  kurang lebih2 bulan tanggal 14,29.

- Melaspas bangunan tempat suci tanggal 3,7,9,13,24,28.

- Mantenin padi di lumbung tanggal 4,9,24,28.

- Dewa Yadnya tanggal 3,9,13,24,28,

- Bhuta Yadnya tanggal 3,8,9,13,28.

- Manusa Yadnya tanggal 14.

- Atiwa-atiwa,ngaben,bakar sawa tanggal 1,10,14,22,29.

Catatan: Palebon atau ngaben dadakan tidak perlu memilih dewasa ayu dapat dilaksanakan di dalam kurun waktu 7 hari terhitung sejak dari hari meninggalnya.

Lebih cepat dilaksanakan lebih baik dan hindari hari-hari Rerainan, Purnama Tilem, Prawani, Kala Gotongan, Semut sedulur, Pujawali pura setempat, atau menurut ketentuan-ketentuan setempat.

Manusa yadnya dan kumpul suami-istri sebaiknya hindari dengan hari kelahiran yang bersangkutan.***

 

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah