Mengenal Tradisi 'Melayangan' asal Bali

- 6 Mei 2021, 12:06 WIB
Budaya Melayangan Bali yang tidak dipisahkan dalam masyarakat
Budaya Melayangan Bali yang tidak dipisahkan dalam masyarakat /Instagram.com/@mahayasa_ace

Varga pun menampik bila budaya melayangan ini tidak akan hilang meskipun banyak anak muda jaman sekarang yang sibuk dengan gawainya sendiri. Hal itu karena tiap tahunnya selalu ada para Rare Angon baru yang mulai terjun dan tekun menggeluti dunia layang-layang khususnya layangan tradisional Bali.

“Disamping itu, Bali memiliki beberapa layangan sakral yang tentunya harus terbang dalam setiap musim walaupun sekali saja,” jelasnya.

Namun, ia meminta kepada Lembaga Pemerintah Bali, maupun kabupaten untuk menindak lanjuti permasalahan yang sering dihadapi Rare Angon, dimana mereka kehabisan lahan untuk menerbangkan layang-layang seiring banyaknya alih fungsi lahan kosong menjadi hotel-hotel, dan pusat perbelanjaan.

“Tentang kesediaan lahan permanen yang bisa terus para pelayang Bali gunakan untuk melayangan, dari pihak pemerintah tidak serius menanggapi persoalan ini nah ini salah satu keresahan para pelayang Bali,” katanya.

“Sebagai contoh, lahan Pantai Padang Galak, tempat itu milik perusahaan pribadi begitu juga dengan Pantai Mertasari yang biasa digunakan sebagai area tempat nunjuk layangan pun dimiliki oleh Perusahaan,” sambungnya.

Akhir kata, Varga meminta kepada pemerintah Bali dan generasi muda untuk bersama-sama menjaga warisan budaya ini.***

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah