Gus Baha Jelaskan Hakikat Musuh Terbesar dalam Hidup, Kita Seringkali Tidak Menyadarinya

1 Februari 2022, 19:10 WIB
Gus Baha Jelaskan Hakikat Musuh Terbesar dalam Hidup, Kita Seringkali Tidak Menyadarinya / Instagram @kajian.gusbaha

RINGTIMES BALI – KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha menyampaikan ceramah tentang hakikat musuh terbesar dalam hidup.

Gus Baha menjelaskan mengenai musuh terbesar bagi diri manusia yang bahkan tidak disadari.

Menurut Gus Baha, manusia seringkali berpikir bahwa musuh terbesar dalam hidupnya adalah orang lain. Sebagian orang juga kerap menyalahkan orang lain atas kegagalan, kesusahan, dan kesulitan yang sedang menimpa diri sendiri.

Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 6 Halaman 161-162 Latihan Soal Bab 3 Bangun Ruang

Simak penjelasan mengenai hakikat musuh dalam hidup manusia dari KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha, seperti yang dilansir dari kanal YouTube Dakwah Digital pada Selasa, 1 Februari 2022.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menyatakan bahwa musuh terbesar dalam hidup kita adalah diri kita sendiri, bukan orang lain.

"Kalau ada orang yang berpikir jika dia punya musuh, dan musuh itu selain dirinya, maka dia merupakan orang yang sangat-sangat bodoh," ungkap kyai umur 51 tahun tersebut.

Baca Juga: 6 Weton Paling Istimewa dengan Kelebihan Khusus Menurut Primbon Jawa

Hakikat musuh yang sebenarnya yakni diri kita sendiri, namun karena kita sering lalai. Makanya, kita tidak menyadarinya.

Gus Baha memberikan contoh terkait musuh terbesar adalah diri sendiri.

Misalnya, ketika ada seseorang yang akan dibunuh maka si pembunuh akan menunggu instruksi, membuat alasan, merencanakan siasat, waktu yang tepat, sasaran yang tepat, dan lain-lain.

Sedangkan, jika seseorang ingin bunuh diri, maka yang bersangkutan bisa langsung melakukannya tanpa harus menunggu perintah dari orang lain.

Baca Juga: Dewasa Ayu Membuat Tempat Berdagang Dan Memulai Usaha Bulan Februari 2022, Cocok Untuk Wirausaha

"Mudah mana dibunuh orang atau bunuh diri? Lebih cepat mana prosesnya? Ya, bunuh diri," ucap Gus Baha.

Gus Baha kemudian memberikan contoh lainnya, yakni saat seseorang dihina atau dihujat oleh orang lain.

Untuk sampai pada tahap dihina atau dihujat, seseorang membutuhkan proses, lika-liku kehidupan, membutuhkan perilaku yang salah, dan lain sebagainya.

Namun ternyata, sebelum orang lain menghujat bisa saja kita sudah sering menghujat diri sendiri.

Maksudnya, biasanya seringkali kita merasa rendah diri, minder, tidak percaya diri, mudah sekali menyalahkan diri sendiri, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Persib Bandung Lakukan Latihan Bersama Jelang Pertandingan Kontra PSM Makasar pada Hari Raya Imlek 2022

"Misalnya, Ya Allah miskin kok gak selesai-selesai, punya istri kok berani sama suami, tetangga gak suka sama saya. Manusia macam apa saya ini? Ini kan berarti anda menghujat diri sendiri," ungkap Gus Baha.

Penjelasan Gus Baha selaras dengan seni menjalani hidup yang sering digaungkan oleh beberapa orang di media sosial yakni tentang self love atau mencintai diri kita sendiri.

Self love mudah dikatakan namun susah untuk diimplementasikan.

Kita seharusnya merasa nyaman terhadap diri sendiri, merasa optimis, yakin terhadap kemampuan diri sendiri, dan mengingat-ingat proses hidup yang telah kita jalani, serta pemasalahan-permasalahan dalam hidup yang ternyata sudah bisa kita lewati.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 202,203 Watak Tokoh dan Latar Cerita Fabel, Terbaru 2022

Sehingga kita bisa menyayangi dan mencintai diri sendiri, dapat menjalani hidup dengan mudah, bisa melawan rasa cemas dan takut yang seringkali datang, dan dapat menebar cinta serta kebaikan bagi orang-orang di sekitar kita.***

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler