Gus Baha: Musik Menurut Pandangan Islam, Ada Sisi Lain yang Harus Dipertimbangkan

25 Januari 2022, 16:45 WIB
Gus Baha menjelaskan musik menurut pandangan Islam. /Tangkap layar kanal YouTube/Najwa Shihab

RINGTIMES BALI – KH Ahmad Bahauddin Nursalim yang akrab dipanggil Gus Baha merupakan ulama yang menyampaikan syiar bernafaskan islami dengan bahasa yang sederhana dan membumi.

Pada salah satu ceramahnya Gus Baha menyampaikan tentang persoalan musik dalam Islam.

Beberapa waktu yang lalu, sempat ramai diperbincangkan tentang hukum musik di dalam Islam, apakah haram atau tidak? Gus Baha akan menjelaskan pemahaman beliau mengenai hal ini.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPA Kelas 7 SMP Uji Kompetensi Bab 2 Halaman 44, 45, 46 Semester 2 Terbaru Dilengkapi Pembahasan

Simak penjelasan Gus Baha mengenai musik dalam pandangan Islam, dilansir dari kanal YouTube Sekolah Akhirat pada Selasa, 25 Januari 2022. Berikut ulasan selengkapnya.

Menurut Gus Baha, Imam Nawawi pernah berpendapat bahwa musik itu haram karena menjadi simbol orang fasik.

Gus Baha menjelaskan mengenai persoalan musik di dalam Islam, pendekatan yang tepat untuk persoalan ini sebenarnya bukan dari aspek hukumnya namun aspek asbabun nuzul-nya.

Hukum dalam melakukan sesuatu di dalam Islam lebih kepada berdasarkan pertimbangan manfaat dan mudharatnya. Sementara musik, dalam hal ini tidak selalu mendatangkan mudharat bahkan dapat menciptakan kebermanfaatan.

Baca Juga: Dewasa Ayu Pernikahan Tahun 2022 Makin Dekat, Segera Siapkan Syarat Upacara dari Sekarang

"Misalkan, ada yang menganggap bahwa musik bisa melalaikan manusia dari Allah. Tapi, nyatanya ada juga musik yang justru dipakai sholawatan. Kan jadi bingung mau menghukuminya," kata Gus Baha.

Meskipun disebut haram, namun banyak umat muslim yang menggunakan musik untuk mengingat Allah dan Nabi Muhammad. Misalnya saja penyanyi Haddad Alwi, Sulis, Opick, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, para ulama tidak bisa menampik fakta bahwa melalui musik seseorang bisa mengenal Islam. Bahkan, musik dapat menjadi medium untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.

Gus Baha menceritakan kisah Imam Nawawi ketika menjelaskan tentang hukum musik.

"Makanya, ulama dari dulu bingung kalau menghadapi musik. Kata Imam Nawawi: kamu kalau ditanya gitar bilang saja haram, bagaimanapun sudah jadi simbolnya orang fasik, ditanya orgen bilang saja haram, bagaimanapun setiap orang fasik main orgen," ungkap Gus Baha.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 8 SMP Uji Kompetensi Bab 3 Halaman 189, 190, 191 Semester 2 Pilihan Ganda

"Namun ada muridnya Imam Nawawi yang nakal, ia bertanya: kalau ada orang pakai orgen tapi bersholawat lalu menangis ingat Tuhan, bagaimana? Kalau ada yang begitu ya biarkan, jawab Imam Nawawi," lanjutnya.

Gus Baha juga menyinggung tentang sebagian orang tasawuf ketika sedang isyq atau mabuk cinta karena Allah, mereka terkadang menggunakan alat musik. Melalui alunan musik seperti marawis dan lagu-lagu religi, mereka mengingat Allah.

Hal yang demikian itu, tentu berbeda dengan orang-orang yang mendengarkan musik tapi fokus ke penyanyinya bukan fokus mengingat Allah.

Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Tematik Kelas 3 SD Tema 5 Perkiraan Cuaca Lengkap dan Terbaru 2022

Mengenai persoalan musik, Gus Baha menegaskan bahwa pendapat masing-masing orang tentu bisa berbeda. Oleh karena itu, baiknya kita mendalami ilmu fikih agar lebih bisa memahami dan selalu berhati-hati dalam menyikapi ataupun menyimpulkan sesuatu.

Gus Baha juga berpesan, meskipun musik dikatakan haram oleh Imam Nawawi, tapi tetap harus dilihat dari sisi lain yakni muslim yang menciptakan musik untuk sholawat, mengingat Allah, dan mendekatkan diri kepadaNya melalui musik.***

Editor: Suci Annisa Caroline

Tags

Terkini

Terpopuler