Tragedi Santa Cruz 1991, Diduga Ada Dalang Orang Ketiga

- 28 November 2021, 19:55 WIB
Tragedi Santa Cruz 1991
Tragedi Santa Cruz 1991 /

Pagi hari 12 November 1991, Pastor Alberto Ricardo memimpin misa arwah untuk memperingati kematian Gomez di gereja Motael Dili.

Misa arwah diikuti oleh ribuan umat Katolik Timor Leste, pukul 07.00 waktu setempat acara misa arwah selesai sekitar 500 orang keluar gereja sembari membentangkan spanduk bergambar Xanan Gusmao pemimpin gerakan pro-kemerdekaan Timor Leste.

Sambil terus berjalan, mereka terus bersuara dengan lantang. “Timor Leste! Timor Leste! Timor Leste!”

Baca Juga: Hebatnya Kekuatan Militer Indonesia di Era Soekarno, Disegani Seluruh Dunia

Iringan pengunjuk rasa berjalan sekitar 4 km menuju pemakaman Santa Cruz tempat Sebastiao Gomes dimakamkan.

Sampai di tempat pemakaman Santa Cruz, tentara Indonesia telah bersiaga dengan menggunakan baju preman.

Saat itulah suasana menjadi kacau, sirine dan suara tembakan memekik telinga. Para demonstran lari tunggang langgang.

Baca Juga: Perbedaan Kerasnya Latihan Militer Kopassus dan Denjaka, Sama-sama Ekstrim

Banyak yang bersembunyi di antara nisan-nisan Santa Cruz, pada waktu itu tentara Indonesia menembaki secara membabi buta diikuti senapan berondongan otomatis selama beberapa menit.

Tentara Indonesia menembak di tengah kerumunan, dan membuat para aktivis pro-kemerdekaan Timor Timur tertembak di bagian punggung saat berusaha melarikan diri.

Halaman:

Editor: Suci Annisa Caroline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x