RINGTIMES BALI – Masyarakat suku Jawa pasti memiliki aturan-aturan yang masih kental hingga saat ini.
Baik dari nasehat-nasehat dan pantangan bagi masyarakat Jawa yang tidak diperbolehkan untuk dilakukan.
Suku Jawa menyebutkan ora pareng atau ora elok yang menurut orang Jawa memiliki makna tersendiri.
Baca Juga: 5 Weton Penuh Keberuntungan di Tahun 2021 Menurut Primbon Jawa
Jika atura-aturan ini akan dilanggar pasti akan mendapatkan sanksi atau teguran menurut nenek moyang suku Jawa pada zaman dahulu.
Sebagaimana video yang diunggah dalam kanal youtube Nusantube, menjelaskan pantangan-pantangan yang harus diperhatikan oleh orang Jawa.
1. Jangan duduk depan pintu
Bagi masyarakat Jawa yang memiliki anak gadis yang masih perawan memiliki pantangan tersendiri yakni dilarang duduk di depan pintu.
Baca Juga: 4 Weton Pria Mata Keranjang Menurut Primbon Jawa
Nenek moyang suku Jawa mempercayai hingga keturunan saat ini dipercaya akan sulit mendapatkan jodohnya.
2. Jangan menyapu malam hari
Orang Jawa mengatakan ora elok nyapu-nyapu pada malam hari dipercaya akan membuang rezeki dan akan sulit mendapatkan rezeki pada hari selanjutnya.
Selain membuang rezeki orang Jawa mempercayai akan mengundang makhluk halus datang kerumah. Dianjurkan menyapu pada pagi, siang dan sore hari sebelum matahari terbenam.
3. Jangan makan pantat ayam (brutu)
Baca Juga: Syarat Pencairan Bansos 2021 untuk Wilayah Jawa Barat
Orang Jawa hingga saat ini melarang anak perawannya untuk tidak pernah makan daging ayam bagian pantat atau berutu.
Orang Jawa mempercayai anak gadisnya akan mudah pikun dan juga bodoh bahkan selalu sakit dan lemah.
4. Jangan duduk di atas bantal
Orang Jawa zaman dahulu hingga zaman sekarang memiliki kebiadaan dan adat yakni lesehan. Orang Jawa melarang siapapun untuk tidak duduk di atas bantal agar selamat dan tubuh tidak bisulan.
Baca Juga: Arti Mimpi Mandi Menurut Primbon Jawa, Salah Satunya Pertanda Aib Akan Terbongkar
5. Makanan tidak boleh tersisa
Orang Jawa mengatakan jika makan nasi harus dihabiskan dan tidak boleh tersisa sedikitpun. Orang Jawa percaya jika makan tidak dihabiskan anak mengakibatkan ayam peliharaan menjadi mati.
Orang Jawa sering memberikan nasihan ‘mending embuh ketimbang jipok wakeh’. Artinya mending tambah makan daripada ambil makanan banyak namun tidak dimakan dan terbuang sia-sia.***