Kemenparekraf Akan Bangkitkan Pariwisata, Pelaku Usaha Wajib Simak Strateginya

- 29 Januari 2021, 20:44 WIB
Henky Hotma Parlindungan Manurung, selaku staf ahli Menparekraf Bidang Manajemen Krisis
Henky Hotma Parlindungan Manurung, selaku staf ahli Menparekraf Bidang Manajemen Krisis /Tangkapan layar Facebook.com/@BNPB

Kali ini yang menjadi host adalah Boy Bakamaro Ginting dengan narasumber yaitu:

  1. Henky Hotma Parlindungan Manurung selaku staf ahli Menparekraf Bidang Manajemen Krisis
  2. Ir. H. Sutrisno Iwantono, MA selaku Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)
  3. Edy Setijono selaku Dirut PT. Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko

Henky mengungkapkan bahwa Kemenparekraf sejak tahun lalu telah membuat program-program untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Juga: BNPB Berikan Bantuan Logistik Gempa Sulbar, Kemenko PMK Ucapkan Terima Kasih

Diantaranya membuat Sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability), hibah pariwisata, mendaur ulang kebijakan di setiap tempat pariwisata seperti mengharuskan pengecekan suhu tubuh, memakai masker, dan mencuci tangan.

Sebanyak 101 Kabupaten telah menerima dana kurang lebih totalnya Rp3,3 triliun. Dana ini diberikan untuk membantu pelaku pariwisata termasuk Pemda agar bisa menerapkan aturan protokol kesehatan demi kepentingan pariwisata.

Kemenparekraf memperkirakan sektor pariwisata akan pulih di tahun 2022.

“Prediksi kami di tahun 2022 untuk bisa kembali ke normal”, ucap Henky.

“Ini udah suara bersama ya 2022 ini atau masih pendapat dari Kemenparekraf?” tanya Boy.

“Perspektif kami sebagai staf ahli Menteri karena kami juga tidak memberanikan diri, karena kayak kemarin di Bulan Desember 2020 mau ke Bali pun harus pakai Swab dan PC,” jawab Henky.

Baca Juga: Kemenparekraf Siapkan Paket Kerja di Bali untuk Pengusaha dan Pegiat Industri

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x