Kamp tersebut juga menjadi salah satu dari lima lokasi yang dapat diakses Amerika Serikat di bawah perjanjian Enhanced Defense Cooperation Agreement (EDCA) dengan Manila.
Berdasarkan perjanjian itu, Amerika Serikat dapat menggunakan pangkalan yang dimiliki oleh Filipina untuk melakukan pelatihan bersama, pra-penempatan peralatan perang dan pembangunan fasilitas seperti landasan pacu, penyimpanan bahan bakar, dan juga perumahan militer.
Akan tetapi, penggunaan pangkalan militer Filipina memiliki jangka waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
Baca Juga: Jadi Tempat Pengundian Grup Piala Dunia U-20, Gedung Ksirarnawa Siap Direnovasi
Sementara itu, Filipina belum mengungkapkan pangkalan tambahan yang akan diakses Amerika Serikat, tetapi seorang mantan kepala militer Filipina mengatakan bahwa mereka akan memasukan pangkalan di Pulau Luzon yang menghadap ke utara menuju Taiwan, dan di Palawan yang dekat Kepulauan Spratly.***