RINGTIMES BALI – Warga Prancis menggelar aksi demo menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang kenaikan batas usia pensiun yang semula 62 tahun menjadi 64 tahun.
Demo yang digelar pada pada Kamis, 9 Maret 2023 tersebut kebanyakan diikuti remaja yang masih bersekolah ataupun yang baru lulus sekolah.
Para pengunjuk rasa menutup akses ke beberapa perguruan tinggi, sekolah, dan beberapa tempat layanan publik.
Demo juga sempat diwarnai kericuhan saat oknum peserta melakukan perusakan halte dan membakar salah satu mobir terparkir.
Baca Juga: Taxi Driver 2 dan Kokdu: Season Of Deity Tidak Tayang Hari Ini, Berikut Alasannya
Cabang Energi Prancis pun harus memutus aliran listrik untuk menghindari hal yang tidak diinginkan saat peristiwa perusakan terjadi.
Titik pemutusan listrik meliputi kompleks olahraga besar di pinggiran utara Paris, termasuk Stade de France dan beberapa lokasi konstruksi infrastruktur untuk Olimpiade 2024.
Pemuda di Prancis sudah sangat khawatir tentang inflasi pekerjaan yang tidak pasti dan perubahan dari iklim saat ini. Mengingat hal itu, mereka menolak RUU kenaikan batas usia pensiun.
"Saya tidak ingin bekerja sepanjang hidup saya dan kelelahan pada akhirnya," kata Djana Farhaig (15), peserta demo yang memblokir sekolah menengahnya selama aksi protes.