"Ditambah, secara psikologis, masyarakat pun sangat haus untuk berwisata usai dihadapkan pada kondisi pandemi COVID-19," sambungnya.
Khofifah pun berharap pelaku-pelaku wisata dan ekonomi kreatif dapat memanfaatkan dengan maskimal momentum ini guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Baca Juga: Dukung ASEAN Summit 2023, Menteri PUPR Dampingi Presiden Buka Kick Off Keketuaan Indonesia
"Pemasaran paket wisata harus dilakukan secara kekinian. Selain itu fasilitas dan amenitas yang mendukung kegiatan pariwisata, seperti fasilitas makan cuci kakus/ MCK, hotel, tempat ibadah, restoran, tempat oleh-oleh, hingga sarana transportasi juga harus diperhatikan agar dapat memenangkan pasar," jelas Khofifah.
Ia mengatakan, di luar delapan agenda pariwisata Jatim yang masuk KEN 2023, terdapat pula 254 kegiatan dari daerah kabupaten/kota lainnya yang berskala regional, nasional, bahkan internasional.
Mulai dari kegiatan festival budaya, fashion, musik, kuliner, karnaval, upacara adat, olahraga pariwisata, dan pameran.
Baca Juga: 15 Gedung Sekolah Dasar Direhab, Wakil Bupati Jembrana Lakukan Peninjauan
"Di tengah ketidakpastian global, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi salah satu tumpuan perekonomian daerah maupun nasional. Karenanya, momentum pemulihan pariwisata perlu terus dioptimalkan, antara lain melalui konsistensi kebijakan serta sinergi percepatan pemulihan dan pengembangan pariwisata yang menyasar wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara," tutur Khofifah.***