RINGTIMES BALI - Usai sambangi warga yang kontra penambangan quarry di Wadas, Ganjar Pranowo minta Kapolda Jawa Tengah (Jateng) untuk melakukan evaluasi karena kesepakatan awal tidak diperbolehkan pakai kekerasan.
Permintaan itu disampaikan Ganjar Pranowo ketika membahas proyek Bendungan Bener pada rapat bersama pimpinan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jateng, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, beserta jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) Jawa Tengah.
Ganjar Pranowo mengingatkan kepada pejabat agar menyingkirkan pikiran yang menyulitkan di lapangan (Wadas).
Baca Juga: Gus Baha Terangkan Niat Bekerja Sekaligus Beribadah yang Benar
"Buang pikiran yang kira-kira akan menyulitkan di lapangan, apakah bisnis, kepentingan pribadi, dan sebagainya," ungkap Ganjar sebagaimana dikutip dari ANTARA NEWS pada Senin, 14 Februari 2022.
Tak hanya itu, gubernur berusia 53 tahun itu juga memperingatkan kepada seluruh pejabat publik daerah di wilayah Provinsi Jateng agar tidak bermain-main dengan rencana proyek pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo.
"Jangan ada yang bermain-main, Ini bicara Merah Putih, dan kita kontribusikan untuk masyarakat, saya serius soal ini," lanjutnya.
Baca Juga: Akhirnya Ganjar Pranowo Sambangi Wadas, Warga yang Kontra Pertambangan Quarry Suguhkan Hasil Bumi
Pada forum tersebut, Ganjar juga mengungkapkan bahwa masyarakat menyambut baik kedatangannya dan melarang adanya kekerasan.