RINGTIMES BALI – Penghentian sementara Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah Kota Denpasar dari Level PAUD hingga SMA/SMK membuat netizen terbelah antara pro dan kontra.
Reaksi pro kontra netizen Bali atas kebijakan penghentian pembelajaran tatap muka dilatarbelakangi asumsi dan pendapat yang berbeda-beda pula.
Di satu sisi, banyak warganet Bali yang tidak mendukung penerapan kebijakan ini. Namun di sisi lain tidak sedikit pula yang mendukung kebijakan penghentian pembelajaran tatap muka di Kota Denpasar.
Baca Juga: IPS Kelas 9 Halaman 196, Kunci Jawaban Lengkap Uji Pemahaman Materi Esai Perdagangan Internasional
Bagi yang mendukung kebijakan penghentian pembelajaran tatap muka ini, keselamatan anak didik merupakan alasan utama mereka untuk mendukung kebijakan ini.
Warganet pendukung kebijakan penghentian sementara pembelajaran tatap muka beralasan kesehatan anak adalah hal utama.
Selain itu, pembelajaran jarak jauh pun bisa efektif dilakukan asalkan peserta didik benar-benar serius belajar.
Di sisi sebaliknya, warganet yang kontra pada kebijakan penghentian sementara pembelajaran tatap muka memberikan argumentasinya terkait tidak efektifnya metode pembelajaran daring bagi para siswa.
Baca Juga: Belajar Materi Pecahan, Kunci Jawaban Matematika Kelas 3 SD Tema 5 Subtema 2 Halaman 106, 107, 108
Ada ketakutan dari kubu ini bahwa kebijakan ini akan mengakibatkan menurunnya kualitas pendidikan bagi para siswa. Selain itu ada anggapan mengenai kebijakan yang kontradiktif terkait hal ini.