Varian Baru Covid-19 Asal Afrika Selatan Dikabarkan Kebal Terhadap Vaksin

- 28 November 2021, 13:40 WIB
Ilustrasi virus Covid-19 varian baru B.1.1.529 yang dinamakan Omicron, cepat bermutasi.
Ilustrasi virus Covid-19 varian baru B.1.1.529 yang dinamakan Omicron, cepat bermutasi. /Pixabay/Crissa

 

RINGTIMES BALI – Virus Covid-19 kembali ditemukan mengalami mutasi di Negara Afrika Selatan.

Virus ini bermutasi dengan sangat cepat sehingga memiliki kekebalan terhadap imunitas tubuh yang dibentuk dengan vaksinasi.

Varian Baru ini dinamai Omicron yang diambil dari alphabet yunani untuk Huruf O.

Baca Juga: WHO Ungkap Varian Baru Covid-19, Omicron Dinilai Paling Mengkhawatirkan Sebab Cepat Bermutasi

Varian ini masih memiliki rahasia yang belum ditemukan namun sejauh ini dinyatakan memiliki kekebalan terhadap antigen imunitas yang didapat dari vaksinasi.

Seberapa bahayakah varian ini? seberapa kuat penyebarannya? Pertanyaan-pertanyaan ini sangat sulit untuk dijawab karena varian ini masih baru ditemukan.

Dilansir dari laman resmi WHO pada Minggu 28 November 2021, ini beberapa hal yang sudah di ketahui dari varian baru ini.

Baca Juga: Kasus Covid Kembali Meningkat, Menkes: Ada Varian Baru yang Dikhawatirkan

Pertama adalah varian ini ditemukan bermutasi dengan cepat di kawasan Afrika Selatan.

Salah satu strain yang unik adalah virus ini memiliki tingkat mutasi yang tinggi sehingga kemungkinan imunitas dari vaksinasi akan berdampak sangat kecil.

Secara kasar, sudah tercatat hampir sebanyak 50 kali mutasi pada varian ini.

hampir 2 kali lebih banyak dari varian Delta yang sempat menjadi alas an adanya Booster vaksin.

Varian Omicron ini  memiliki perubahan atau mutasi yang bisa sangat berbeda dari mutasi sebelumnya.

Baca Juga: Varian Delta Serang China, Maraton Beijing Ditunda

Sehingga jika tidak ditanganai dan dicari tahu dengan segera, mutasi akan terus berlangsung.

Varian ini adalah varian ke 13 dari awal ditemukannya varian Alpha.

Varian pertama adalah Varian Alpha yang ditemukan di Inggris, Beta yang ditemukan di Afrika Selatan, Gamma yang ditemukan di Brazil.

Selanjutnya varian Delta yang ditemukan di india, Epsilon yang ditemukan di Amerika Serikat, Zeta yang ditemukan di Brazil, Eta yang ditemukan di Nigeria, Theta yang ditemukan di Filipina.

Setelahnya ada varian Iota yang ditemukan di Amerika Serikat, Kappa yang ditemukan di India, Lamda yang ditemukan di Thailand dan varian Mu yang ditemukan di Kolombia.

Baca Juga: Covid Varian Delta Terbaru AY42 Naik di Eropa, Menkes: Masih Terus di Monitor

Dengan banyaknya varian virus dan mutasinya yang bersifat acak, pemerintah masing-masing Negara diharapkan untuk meningkatkan upaya pengawasan dan pengurutan untuk lebih memahami varian yang beredar.

Pemerintah juga diharapkan untuk mau mengirimkan urutan genom lengkap dan metadata terkait ke database yang tersedia untuk umum, seperti GISAID.

Melaporkan kasus/cluster awal yang terkait dengan infeksi VOC ke WHO melalui mekanisme IHR.

Selalu utamakan kebersihan dan mencuci tangan dengan  sabun dan air mengalir.

Jangan lupa juga untuk menggunakan masker dan utamakan menjaga jarak untuk menanggulangi penyebaran kasus semakin jauh.***

 

 

Editor: Rani Purbaya

Sumber: WHO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah