Taliban Klaim Sepakat Dirikan Pabrik Ganja dengan Perusahaan Farmasi Australia, Cpharm Bantah Tegas

- 28 November 2021, 07:45 WIB
Ilustrasi, perusahaan farmasi Australia Cpharm bantah klaim Taliban tentang pabrik ganja
Ilustrasi, perusahaan farmasi Australia Cpharm bantah klaim Taliban tentang pabrik ganja /Unsplash/Matthew Brodeur

RINGTIMES BALI - Taliban beri kabar bahwa pihaknya telah sepakat untuk membangun pabrik ganja bersama Australia.

Taliban mengklaim bahwa pihaknya dengan perusahaan farmasi Australia bernama Cpharm telah sepakat mendirikan pabrik pengolahan ganja.

Dilansir dari postingan instagram @faktanyagoogle pada 28 November 2021, hal itu disampaikan oleh Direktur Pers Taliban Qari Saeed Khosty.

Baca Juga: WHO Ungkap Varian Baru Covid-19, Omicron Dinilai Paling Mengkhawatirkan Sebab Cepat Bermutasi

Disebutkan jika perwakilan perusahaan Cpharm telah bertemu wakil menteri Taliban urusan narkotika pada Selasa, 23 November 2021 dan telah menandatangani kontrak.

Postingan Twitter dari Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengklaim bahwa Cpharm telah setuju untuk menginvestasikan lebih dari US$400 juta ($625) untuk mendirikan pabrik pengolahan hashish di Afghanistan.

Namun keterangan berbeda datang dari pihak Cpharm, perusahaan Australia Cpharm dengan tegas membantah klaim tersebut.

Baca Juga: Penerbangan Kedua Blue Origin ke Luar Angkasa Akan Bawa Pembawa Acara TV hingga Investor

"Cpharm adalah bisnis keluarga dengan 17 anggota staf dari pusat regional Maitland dan tidak pernah berbicara dengan Taliban dan tidak memiliki transaksi di luar negeri atau melibatkan ganja," kata perusahaan itu kepada Reuters, dilansir dari laman IndiaTimes, 28 November 2021.

"Kami telah mengetahui dalam semalam banyak artikel media yang menyatakan bahwa Cpharm di Australia telah terlibat dalam kesepakatan dengan Taliban untuk terlibat dalam pasokan ganja dalam krim," bantah pihaknya.

Halaman:

Editor: Rani Purbaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x