"Saya tegaskan, organisasi (JI) ini akan terus ada, karena pendanaanya mengalir. Kemudian ada rekrutmen juga yang membuat banyak orang baru bergabung dengan mereka. Orangnya, aktivitasnya, serta aset yang dimiliki harus dihentikan," tutur Aswin.
“Mereka juga bermain dengan mencari simpati dari masyarakat dengan tetap melakukan kegiatan-kegiatan positif seperti melakukan acara amal, hingga melakukan pendanaan resmi, seperti di sektor pendidikan, bahkan pernah memberi dana bantuan untuk negara Suriah," lanjutnya.
Baca Juga: KKB Dilabeli Teroris, Warga Asli Papua Protes Keras
Menurut Aswin, strategi JI dalam menarik simpati masyarakat itu akhirnya bisa menimbulkan stigma yang buruk terhadap tim Densus 88 karena dianggap telah mengkriminalisasi ulama, lantaran beberapa waktu lalu terdapat sejumlah tokoh agama yang ditangkap.***