Indonesia Menuju Energi Terbarukan, Jokowi: Tidak Dapat Ditunda Lagi

- 21 November 2021, 20:05 WIB
Presiden Jokowi menegaskan kepada seluruh pihak yang bekerja pada bagian pengolahan energi untuk mulai mengembangkan green energy.
Presiden Jokowi menegaskan kepada seluruh pihak yang bekerja pada bagian pengolahan energi untuk mulai mengembangkan green energy. /Instagram / @jokowi/

 

RINGTIMES BALI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kepada seluruh pihak yang bekerja pada bagian pengolahan energi untuk mulai mengembangkan jalan menuju energi terbarukan.

Jokowi menyampaikan perintah itu langsung pada PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT. Pertamina

Dikutip dari ANTARA pada Minggu 21 November 2021, Jokowi dalam penyampaiannya menegaskan bahwa Indonesia harus mulai untuk bergerak di bidang green energy dan tidak dapat ditunda lagi.

Baca Juga: Jokowi Masuk Jajaran Muslim Paling Berpengaruh Tahun 2022

“Memang kita tahu bahwa transisi energy ini memang tidak bisa di tunda-tunda. Oleh sebab itu perencanaannya, grand design-nya harus mulai disiapkan. Tahun depan kita akan apa tahun depannya lagi akan apa? Lima tahun yang akan datang akan apa?,” kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor pada selasa 16 November 2021 lalu dikutip dari kanal Sekretariat Kepresidenan yang diunggah pada hari Sabtu kemarin.

Presiden menegaskan pada seluruh perusahaan yang bergerak di bidang energi ini untuk mulai mengembangkan jalan dan desain dalam rangka menuju energi bersih.

Seperti yang dia katakan dan disetujui pada KTT G20 untuk mengurangi jejak karbon di atmosfer bumi dan mengurangi dampak dari perubahan iklim yang semakin cepat.

Baca Juga: Presiden Jokowi Lantik Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Istana Negara

Menurut presiden, peralihan menuju Indonesia menggunakan energi terbarukan selain akan memberikan kesan Indonesia sebagai Negara asia yang peduli tentang lingkungan juga ikut sebagai negara yang mengendalikan perubahan iklim.

Presiden Ri ke 7 ini juga menginginkan dan mendorong PT Pertamina dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk digunakan dalam pengembangan sumberdaya guna memperkuat fondasi menuju transisi ke green energy ini.

“Ini yang harus mulai disiapkan, mana yang bisa di geser ke hydro mana yang bisa di geser ke geothermal, kemudian mana yang bisa di geser ke surya mana yang bisa di geser ke bayu (angin),” lanjut Jokowi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Hati-hati Terkait Penyaluran Vaksin Covid-19 yang Mendekati Kadaluarsa

Kepala negara menuturkan bahwa suplai energi di Indonesia terbesar saat ini masih diduduki oleh batu bara yang digunakan sebesar 67 persen kemudian disusul oleh bahan bakar fosil sebanyak 15 persen dan gas alam sebanyak 8 persen.

Untuk transisi ke green energy, pemerintah dan perusahaan yang bergerak di bidang energi ini juga harus bisa menggeser fungsi utama batubara dan kemudahan untuk mengolahnya. Mengingat batubara sangat mudah diolah menjadi tenaga namun konsekuensi yang besar pada lingkungan.

“Kalau kita bisa mengalihkan itu ke energi yang lain, misalnya kita mengganti mobil semua menjadi mobil listrik gas rumah tangga diganti listrik semuanya, karena di PLN oversupply, artinya suplai dari PLN bisa terserap, impor minyak di Pertamina menjadi turun,” ungkap Presiden Jokowi, dikutip dari laman Antara.***

 

 

Editor: Rani Purbaya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x