UNS Berdarah, Tewasnya Gilang Endi di Diklatsar Menwa Bukan Kali Pertama, Sosok Berikut Ungkap Fakta Lainnya

- 31 Oktober 2021, 12:50 WIB
sosok Rochim yang juga mengalami kekerasan seperti Gilang Endi pada saat Diklatsar Menwa UNS tahun 2013
sosok Rochim yang juga mengalami kekerasan seperti Gilang Endi pada saat Diklatsar Menwa UNS tahun 2013 /twitter @putri_yudianti/

RINGTIMES BALI - Tewasnya Gilang Endi pada saat Diklatsar Menwa UNS Bukan Kali Pertama terjadi, Sosok Berikut Ungkap Fakta Lainnya. Simak di artikel selengkapnya.

Tewasnya salah satu mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Gilang Endi, 23 tahun mahasiswa jurusan D4 Keselamatan dan Kesehatan tentunya menyisakan luka yang dalam bagi keluarga, kerabat, dan rekan-rekannya.

Dan dibalik itu semua, terungkap ada fakta lain dari tewasnya Gilang pada saaat mengikuti pendidikan dan latihan dasar resimen mahasiswa (diklatsar Menwa) UNS di Sungai Bengawan Solo, kawasan Jurug, Minggu 24 Oktober 2021 lalu.

Baca Juga: Cek Fakta, Beredar Kabar Mahasiswa UGM Lakukan Demo Terkait Pemalsuan Ijasah Jokowi

Fakta mencengangkan itu diungkap oleh sosok NPY, melalui thread yang ia bagikan di media sosial twitter mengungkap sejumlah fakta yang membuat netizen gemas.

Bagaimana tidak kejadian tewasnya salah satu mahasiswa saat diklatsar menwa bukanlah kali pertama. Ia memberanikan diri untuk speak up (berbicara) karena menurutnya hal ini sudah tidak bisa dibiarkan lagi.

Putri mengaku dirinya pernah mengikuti diklat tersebut pada tahun 2013 dan salah seorang rekannya bernama Rochim meninggal dunia pada saat kejadian diklat, sayangnya katanya saat itu tidak terendus media.

Hal ini dikarenakan juniornya banyak yang ditekan dan disuruh diam oleh para seniornya dan pihak keluarga korban pun mengikhlaskan kematian korban.

Baca Juga: Viral Video Dua Mahasiswa Kedokteran Asal India Dimaki-maki Setelah Berjoget Heboh

"Tahun 2013 juga pernah ada korban meninggal. Tapi gak ada tindak lanjut ke ranah hukum karena keluarga sudah mengikhlaskan, gak ada tindakan autopsi, dan pihak kampus minta diselesaikan secara kekeluargaan tanpa ribut2. Semua pihak diminta bungkam supaya gak tercium media," tulisnya dalam utasan yang ia tulis dikutip ringtimesbali.com dari akun pribadi twiternya @putri_yudianti, Minggu 31 Oktober 2021.

Halaman:

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x