Network
RINGTIMES BALI - Aksi unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja semakin memanas, setelah yersiar kabar polisi 'hilangkan' jurnalis dan juga mahasiswa.
Dugaan ini diungkap langsung oleh LBH atau Lembaga Bantuan Hukum Jakarta bahwa Polisi dan TNI ada kaitannya dengan hilangnya jurnalis dan juga mahasiswa selama demo berlangsung.
LBH mengeluarkan Urgent Action “Hentikan Brutalitas Aparat Halangi Aksi Batalkan UU Cipta Kerja di Jakarta”, sebagaimana dimuat dalam artikel sebelumnya di PORTAL JEMBER dengan judul Polisi Brutal, LBH Jakarta Duga Hilangnya Jurnalis dan Mahasiswa Ada Kaitannya dengan Aparat
Baca Juga: Dianggap Wajar, Kebiasaan Ini Ternyata Berbahaya, No 5 Paling Sering Dilakukan
LBH Jakarta mengungkap ada beberapa kalangan yang ikut demo seperti Mahasiswa, Petani, dan juga Jurnalis yang meliput hilang.
“URGENT ACTION Hentikan Brutalitas Aparat Halangi Aksi Batalkan UU Cipta Kerja di Jakarta. Satu orang petani yang berasal dari Jawa Barat hilang, saat kerusuhan pecah di pukul 16.12 di sekitar Tugu Tani. Tiga orang mahasiswa dari persma juga dilaporkan hilang usai bentrok terjadi. Sebelumnya, sejak pukul 09.00 WIB tadi, terdapat enam orang mahasiswa peserta aksi yang ditangkap di Jakarta,” dikutip dari Instagram resmi @lbh_jakarta.
“Kemudian pada pukul 19.50 WIB, satu orang jurnalis dikabarkan menghilang, dari keterangan beberapa saksi, posisi terakhir ia diamankan saat berada di sekitar Gambir,” LBH Jakarta menambahkan.
Baca Juga: Tolak Disebut Anarkis, Wakil Buruh: Kepentingan Kami Hanya Omnibus Law Dicabut
Selain itu, LBH Jakarta juga mengungkap aksi brutal Polisi yang menyebabkan 6 orang mahasiswa kritis.
Menurut LBH Jakarta 6 mahasiswa yang kritis tersebut ditembaki dibagian kepala dan juga kakiny dengan peluru karet oleh Polisi.
