Anies Baswedan Siapkan Mitigasi Kawasan Hadapi Ancaman Badai La Nina

- 29 Oktober 2021, 15:05 WIB
Anies Baswedan antisipasi ancaman badai La Nina, siapkan mitigasi kawasan.
Anies Baswedan antisipasi ancaman badai La Nina, siapkan mitigasi kawasan. /Tangkap layarInstagram/@aniesbaswedan/Tangkap layar Instagram/@aniesbaswedan

RINGTIMES BALI – Saat ini Indonesia tengah menghadapi kemungkinan dampak dari fenomena badai La Nina.

Beberapa hal yang terjadi yang muncul yakni permukaan laut di Samudera Pasifik Equator dirasa semakin dingin.

Menanggapi hal itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahwa fenomena hujan dan banjir adalah fenomena yang terjadi secara terus-menerus.

Baca Juga: Anies Datangi Kemenko Marves, Luhut: Saya Kira Banjir di Jakarta Bisa Kita Atasi

Dia tetap menginstruksikan seluruh jajarannya di Pemrov DKI agar tidak menganggap bencana tersebut sebagai given atau pemberian, tapi haus bisa dikendalikan.

"Gempa bumi itu di luar kendali manusia, kalau air hujan itu dalam kendali manusia," katanya, Jumat, 29 Oktober 2021.

Anies mengatakan ada 3 front di Jakarta yang akan diantisipasi untuk menghadapi dampak La Nina.

Baca Juga: 2 Harimau Sumatera di Ragunan Positif Covid-19, Anies Baswedan Sebut Bukan Hal Unik

Pertama adalah kawasan pesisir, karena permukaan air laut meningkat sementara daerah di kawasan ini permukaan tanahnya lebih rendah daripada ketinggian laut.

Kedua adalah sungai yang mengalir dari kawasan pengunungan dan front ketiga adalah di dalam wilayah kota.

"Itu yang harus kita antisipasi. Tiga-tiganya kita siapkan mitigasinya," ujarnya dikutip Ringtimesbali.com dari artikel Pikiran-rakyat.com berjudul "Soal Ancaman Badai La Nina: Anies Baswedan: Gempa Bumi di Luar Kendali Manusia, Air Hujan Kendali Manusia".

Baca Juga: Kasus Korupsi Program Rumah DP 0 Persen, Anies Baswedan Bisa Dipanggil KPK

Sebeumnya, BMKG (Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofsika) menyebutkan saat ini fenomena La Nina sudah mulai terjadi di Indonesia.

Kepala BMKG Dwikorita mengatakan, kemunculan fenomena La Nina ini ditandai dengan makin dinginnya muka lut di Samudra Pasifik Equator.

"Kami menyampaikan prediksi La Nina mulai terjadi di Indonesia terutama dengan intensitas lemah sampai moderat atau pertengahan," katanya.

Baca Juga: Geram Banyak Pihak Serang Anies Baswedan, Musni Umar: Saya Duga Karena Kebencian Teologis

Dwikorita menyampaikan, La Nina akan terjadi hingga Februari 2022 tahun depan. Bahkan, menurutnya, puncaknya akan terjadi pada Januari-Februari tahun 2022 mendatang.

La Nina yang terjadi pada tahun, lalu kata dia akan terulang lagi tahun ini di mana akan menyebabkan peningkatan curah hujan dari 20 persen sampai 70 persen.

Fenomena La Nina tahun 2021/2022 diprediksi akan terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, seperti Sumsel, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalsel, dan Sulsel.***(Amir Faisol/Pikiran-rakyat.com).

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah