Presiden Filipina Duterte Siap Bertanggung Jawab Penuh soal Perang Narkoba

- 23 Oktober 2021, 13:05 WIB
Duterte mengaku bertanggung jawab penuh atas tindakan perang secara berdarah melawan narkoba.
Duterte mengaku bertanggung jawab penuh atas tindakan perang secara berdarah melawan narkoba. /REUTERS/Eloisa Lopez.

RINGTIMES BALI - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengaku bertanggung jawab penuh atas kebijakannya yang menyatakan perang secara berdarah melawan narkoba.

Langkah perang narkoba tersebut telah menewaskan ribuan orang yang diduga terlibat dalam kejahatan narkotika.

"Jika ada orang yang akan dipenjara, itu adalah saya," kata Duterte dalam pidato di acara yang diadakan oleh satuan tugas kontra-pemberontakan pemerintah dikutip dari CNA.

Baca Juga: Presiden Filipina Duterte Akan Pensiun dari Politik

"Saya bertanggung jawab penuh," tambahnya yakin.

Duterte menyampaikan hal itu usai kementerian kehakiman akan meninjau ribuan pembunuhan dalam kampnye selama lima tahun merilis rincian kelompok yang mengidintifikasi kecurangan.

Duterte pun mengejek ICC, dan mengatakan bahw perang terhadap narkoba masih jauh dari selesai hingga Filipina bebas dari narkoba.

Baca Juga: Filipina Minta Bantuan Indonesia Pulangkan Warganya dari Afghanistan

Sebelumnya Filipina mendapat tekanan dari PBB untuk menyelidiki tuduhan dugaan pembunuhan secara sistematis kepada tersangka narkoba.

Pengadilan Kriminal Internasional baru-baru ini telah mengumumkan akan menyelidiki kampanye anti-narkoba.

Lebih dari 6.000 orang tewas oleh polisi dalam tindakan perang narkoba itu, tapi para aktivis mengatakan ribuan pengguna dan pengedar narkoba ditembak mati oleh orang-orang bersenjata misterius.

Baca Juga: Pria di Filipina Meninggal Usai Dihukum Polisi Melakukan 300 Kali Squat

Duterte dengan tegas mengatakan dia hanya akan menghadapi pengadilan Filipina atas tuduhan kejahatan apa pun.

"Saya akan mengulangi apa yang telah saya katakan sebelumnya. Jika Anda menghancurkan negara saya dan Anda menghancurkan orang-orang muda dengan memberi mereka obat-obatan, Anda menghancurkan masa depan," pungkas Duterte.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah