Vaksin Pfizer Dikabarkan Efektif Cegah Rawat Inap hingga 6 Bulan

- 5 Oktober 2021, 15:15 WIB
Ilustrasi vaksin Pfizer dikabarkan efektif mencegah rawat inap hingga 6 bulan.
Ilustrasi vaksin Pfizer dikabarkan efektif mencegah rawat inap hingga 6 bulan. /Pexels.com/FRANK MERIÑO

Selain itu, anak-anak berusia 16 hingga 49 tahun dan orang dewasa yang memiliki kontak rumah tangga dengan individu yang mengalami imunosupresi untuk melakukan inokulasi ketiga mereka.

Baca Juga: Perbedaan Vaksin AstraZeneca dan Sinovac, Asal Negara hingga Efek Samping

“Studi kami menegaskan bahwa vaksin adalah alat penting untuk mengendalikan pandemi dan tetap sangat efektif dalam mencegah penyakit parah dan rawat inap, termasuk dari Delta dan varian lain yang menjadi perhatian,” kata penulis utama studi tersebut, Dr Sara Tartof, dari Kaiser Permanente. Departemen Penelitian dan Evaluasi California Selatan.

Para peneliti menganalisis catatan kesehatan tiga juta orang antara Desember 2020 dan Agustus 2021. Selama masa studi, 5,4% orang terinfeksi SARS-CoV-2.

Di antara mereka yang terinfeksi, 6,6% dirawat di rumah sakit. Waktu rata-rata sejak divaksinasi penuh adalah antara tiga dan empat bulan.

Baca Juga: Beredar Kabar Influencer Terima Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga, PPNI: Kita Sesalkan Kejadian Itu

Dr Luis Jodar, wakil presiden senior dan kepala petugas medis vaksin Pfizer, mengatakan bahwa Analisis spesifik varian dengan jelas menunjukkan bahwa vaksin BNT162b2 efektif terhadap semua varian yang menjadi perhatian saat ini, termasuk Delta.

Ia menambahkan bahwa tingkat Infeksi Covid-19 pada orang yang telah menerima dua dosis vaksin kemungkinan besar karena memudar dan bukan disebabkan oleh Delta atau varian lain yang lolos dari perlindungan vaksin.

Sementara itu, Prof Penny Ward, profesor tamu dalam kedokteran farmasi di King's College London mengatakan bahwa publikasi ini menjadi bukti nyata dari AS tentang efektivitas vaksin Pfizer/BioNTech yang dinilai menggunakan data dari sejumlah besar database perawatan kesehatan dari organisasi Kaiser Permanente.***

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah