Korea Utara Sebut Seruan Korsel Tentang Berakhirnya Perang di PBB Terlalu Dini

- 24 September 2021, 13:05 WIB
Ilustrasi, Korea Utara menyebut seruan Korea Selatan tentang berakhirnya peperangan di PBB terlalu dini.
Ilustrasi, Korea Utara menyebut seruan Korea Selatan tentang berakhirnya peperangan di PBB terlalu dini. /Pixabay/www_slon_pics / 90 images

RINGTIMES BALI – Pemerintah Korea Utara menyebut seruan Korea Selatan tentang berakhirnya peperangan bukan menjadi jaminan sikap permsuhan kepada Amerika Serikat (AS).

Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Luar Korea Utara Negeri Ri Thae Song melalui siaran media KCNApada Jumat 24 September 2021.

Dirinya juga menyebut bahwa seruan tersebut bersifat prematur karena hingga saat ini Pyongyang masih mengganggap perang belum berakhir.

Baca Juga: Korea Utara Sebut Proyek Kapal Selam Nuklir Aliansi AS Berbahaya

Sebelumnya Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada hari Selasa mengulangi seruan untuk mengakhiri Perang Korea secara resmi.

Seruan itu ia sampaikan dalam pidato di Majelis Umum PBB dan mengusulkan agar kedua Korea dengan AS, atau sebaliknya dengan AS dan China, membuat perjanjian semacam itu.

Kedua Korea secara teknis masih berperang setelah konflik mereka tahun 1950 hingga 1953 berakhir dengan gencatan senjata.

Baca Juga: Korea Utara Tuduh AS Hambat Pembicaraan Program Nuklir

"Tidak ada yang akan berubah selama keadaan politik di sekitar DPRK tetap tidak berubah dan kebijakan permusuhan AS tidak diubah, meskipun penghentian perang dinyatakan ratusan kali," kata Ri di KCNA.

"Penarikan AS dari standar ganda dan kebijakan bermusuhan adalah prioritas utama dalam menstabilkan situasi semenanjung Korea dan memastikan perdamaian di atasnya," ujarnya dikutip dari CNA.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x