Network
RINGTIMES BALI – NATO merasa khawatir dengan adanya kecepatan dalam modernisasi militer China.
Perwira militer China, Stuart Peach yang menjadi ketua komite koordinasi NATO mengatakan bahwa penting bagi pihaknya untuk tetap mengawasi China.
Ia menyebut bahwa mereka bisa ada di sekeliling kita.
Dilansir dari financial time, Peach juga menyoroti kehadiran militer China di banyak negara sebagai staf kedutaan besar.
Baca Juga: China Bikin Geger Dunia, Tengkorak Manusia Naga Ditemukan, Sebut sebagai Spesies Baru
Ia mengatakan bahwa banyak posisi kedutaan besar yang diisi oleh perwira umum China.
Dilansir dari sputnik news, Peach juga mengeluh tentang kedekatan antara China dan Rusia.
Sebelumnya China merencakan untuk menghabiskan dana sebesar USD 202 miliar untuk menunjang pertahanan mereka selama tahun 2021.
Baca Juga: China Murka Kapal Perang AS Transit di Selat Taiwan
Menurut informasi, China beberapa tahun terakhir telah mengembangkan dan memproduksi berbagai rudal canggih, kapal perang dan kapal terbang.
Presiden China Xi Jinping mengatakan bahwa ia ingin membuat militer menjadi kekuatan yang dapat memproyeksi kekuatan luar negeri hingga bisa melindungi kepentingan negaranya.
Xi Jinping juga berharap agar militer China dapat melawan platform dan system senjata canggih yang diciptakan oleh banyak negara, khusunya Amerika Serikat.
Baca Juga: Mata-mata China Diduga Berkhianat, Ungkap Data Rahasia Covid-19 ke AS
China sejauh ini hanya memiliki satu pangkalan militer di luar negeri yaitu di Dijibouti, Afrika.
Selain itu, China juga baru – baru ini telah menolak tawaran Rusia untuk aliansi militer formal.
Pada kenyataanya kekuatan militer NATO masih terus mendominasi dunia dalam hal pengeluaran pertahanan.***
