Mata-mata China Diduga Berkhianat, Ungkap Data Rahasia Covid-19 ke AS

- 22 Juni 2021, 16:30 WIB
Mata - mata asal China, Dong Jingwen diduga telah melakukan pengkhianatan, ia mengungkap data rahasia Covid-19 kepada AS
Mata - mata asal China, Dong Jingwen diduga telah melakukan pengkhianatan, ia mengungkap data rahasia Covid-19 kepada AS /REUTERS/Kacper Pempel

Data rahasia intelijen yang dimilikinya dilaporkan mencakup studi patogen awal virus, model prediksi penyebaran dan kerusakan akibat Covid-19 di dunia, serta catatan keuangan yang merinci organisasi dan pemerintah mana yang mendanai penelitian tersebut.

Dia kemungkinan juga memiliki informasi tentang nama mata-mata China yang bekerja di AS, dan bagaimana pemerintah China memperoleh akses ke sistem komunikasi CIA.

Baca Juga: Heboh Ilmuwan China yang Patenkan Vaksin Covid-19 sebelum Pandemi Meninggal Secara Misterius

Dengan meningkatnya ketegangan antara AS dan China, beberapa rumor palsu baru-baru ini muncul tentang pembelot, termasuk klaim palsu ilmuwan Covid-19, Shi Zhengli, telah bertukar pihak.

Juga menambah intrik adalah laporan dari China bahwa Dong Jingwei menjadi tuan rumah pertemuan keamanan nasional pada 18 Juni yang bertujuan untuk menangkap "mata-mata dan pengkhianat". Namun, foto meyakinkan dirinya pada pertemuan tersebut belum muncul, memicu keraguan bahwa dia pernah menghadiri acara tersebut.

Laporan media lokal di China benar-benar telah memicu rumor bahkan lebih, di mana foto dari pertemuan keamanan yang diduga menunjukkan seorang pria yang banyak orang percaya sebenarnya bukan Dong Jingwei.

Baca Juga: Terbongkar Alasan Indonesia Kirim Luhut Temui Menlu China, Ini Kesepakatan yang Dicapai

"Itu bukan foto Dong Jingwei," tulis salah satu pengguna Twitter.

"Jika Dong Jingwei tidak membelot, mengapa Beijing tidak memamerkannya di depan umum?" tulis pengguna Twitter lainnya.

"Karena tidak seorang pun, bahkan kepala kontra intelijen MSS, dapat berada di dua tempat (apalagi dua benua) pada saat yang sama...seseorang berbohong," imbuh pengguna Twitter yang lain.***

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: NZ Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah